Komunitas

Frankfurt dan Hangatnya Idul Fitri, Cerita Peserta Study Visit DAAD UIN Ar-Raniry di Jerman

Cerita Idul Fitri Peserta Study Visit DAAD UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nanda Putri saat berkunjung ke Jerman sejak 9-19 April 2024 mendatang.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Cerita Idul Fitri Peserta Study Visit DAAD UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nanda Putri saat berkunjung ke Jerman sejak 9-19 April 2024 mendatang. 

SERAMBINEWS.COM - Lebaran Idul Fitri tahun ini berbeda, tetapi tetap istimewa. Demikian cerita Peserta Study Visit DAAD UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nanda Putri saat berkunjung ke Jerman sejak 8-19 April 2024 mendatang.

Hari raya kali ini harus dirayakan Nanda bersama teman-teman jauh dari keluarga dan kampung halaman, tepatnya di negara dengan minoritas muslim tempat berkariernya BJ Habibie itu.

Tidak ada takbir yang bergema di mana-mana melalui corong pengeras suara, atau meriahnya anak-anak bermain kembang api layaknya di Indonesia.

"Tapi alhamdulillah, malam takbiran yang bertepatan dengan iftar terakhir, kami berkesempatan berkumpul dengan masyarakat Indonesia Jerman, sehingga bisa merasakan kebersamaan dan syahdunya takbir di malam lebaran," ungkap Nanda kepada Serambinews.com, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Kisah Nanda Putri, Wisudawan Terbaik UIN Ar-Raniry S2 Sambil Kerja di Lima Tempat

Baca juga: CPNS 2024 Dibuka Mei, Ini Kisi-kisi Contoh soal SKD: TWK, TIU dan TKP Lengkap Pembahasannya

Dia bercerita, keesokan harinya rombongan berangkat bersama menuju gedung Balai Kota Frankfurt, Mainfeld pada pukul 8.00 pagi waktu setempat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

Study visit yang didampingi Prof Saiful Akmal itu menempuh perjalanan sekitar 15 menit menggunakan trem, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit hingga sampai ke tempat tujuan.

 

Cerita Peserta Study Visit DAAD UIN Ar-Raniry Banda Aceh di Jerman
Nanda Putri, Peserta Study Visit DAAD UIN Ar-Raniry bersama rombongan dan para perantauan Indonesia merayakan lebaran di Jerman.

 

Selama perjalanan, pihaknya berjumpa dengan banyak warga asal Indonesia menuju tempat yang sama untuk melaksanakan shalat Id.

Mereka antusias menyambut hari penting umat Islam setahun sekali ini.

Di perjalanan, tidak hanya berjumpa dengan warga Indonesia, namun juga warga muslim Frankfurt lainnya yang sedang menuju masjid atau tempat-tempat terdekat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.

Hal yang juga menjadi momen membahagiakan adalah saat melihat muslim dari berbagai negara sama-sama merayakan Idul Fitri di sana.

"Momen indah lainnya adalah ramahnya para muslimah mengucapkan selamat Idul Fitri ketika bertemu di jalan atau di tempat-tempat umum," ungkap Nanda.

"Begitulah indahnya Islam, kita tetap merasa bersaudara meski berasal dari negara dan bangsa yang berbeda," sambungnya.

Baca juga: Intel AS Beri Warning: Iran Bisa Saja Serbu Tanah Israel dalam 24-48 Jam ke Depan

Kemudian setibanya di depan gedung Mainfeld, suasana Idul Fitri semakin terasa, masyarakat Indonesia yang tinggal di seputar Frankfurt berdatangan bersama keluarga, teman ataupun sendirian.

Semua ikut bahagia, merasakan hangatnya Idul Fitri meski di negeri orang.

Di depan pintu, terdengar lantunan takbir dari dalam aula. "Masya Allah, Idul Fitri tetap menjadi hari yang membahagiakan di manapun kita merayakannya," ucap Nanda.

 

 

Setelah shalat dan khutbah selesai, para jamaah saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Beberapa jamaah bahkan membawa cemilan dan coklat untuk dibagi-bagikan ke jamaah lainnya.

Sebelum memulai beraktivitas di hari itu, rombongan study visit ini mendapat undangan jamuan makan di rumah salah satu pengurus masjid Indonesia Frankfurt.

Suasana lebaran layaknya di Indonesia kembali dirasakan di sana.

Mereka menyediakan berbagai menu khas idul Fitri seperti ketupat, sop buntut, tempe, opor ayam dan lain sebagainya.

Keluarga besar dan tamu makan bersama sambil bercengkrama, tidak lupa pembagian THR bagi anak-anak.

Sekitar pukul 12.00 siang, rombongan harus bergegas ke kampus tempat kegiatan akan dilakukan, yaitu Goethe University of Frankfurt.

Segala aktivitas kembali berjalan normal, tidak ada hari libur khusus untuk merayakan lebaran di Jerman.

"Begitupun bagi kami, sudah cukup merasakan indahnya momen Idul Fitri walau hanya dalam waktu yang singkat," ungkap Nanda.

"Idul Fitri kali ini istimewa, kami bisa merasakan hari raya di tempat baru, jauh dari suasana lebaran yang biasa dinikmati," sambungnya.

Alumnus Prodi S2 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu mengaku bersyukur dengan kehangatan yang didapat selama bertemu dan berkumpul bersama masyarakat Indonesia di perantauan.

"Tetap memaknai esensi Idul Fitri yang sesungguhnya, menjadi suci dan terlahir kembali setelah satu bulan menjalani Ramadhan meski di perantauan," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved