VIDEO

VIDEO – Jalan ke Lokasi Wisata Air di Tangse Rusak Parah, Pengunjung Harus Mandi Debu

Dengan susah payah, mereka melalui jalanan yang rusak parah, mulai dari Linggong Panyang Kecamatan Keumala, hingga Beungga Kecamatan Tangse.

SERAMBINEWS.COM – Kondisi jalan menuju ke lokasi wisata air di Tangse, Mane, dan Geumpang, Kabupaten Pidie, kini dalam kondisi rusak parah. Para pengunjung pun harus bermandi debu sebelum sampai ke sungai tujuan.

Amatan Serambinews.com pada Kamis (11/4/2024) atau pada hari raya kedua Idul Fitri 1445 H, ribuan warga Pidie dan beberapa kabupaten lainnya, melewati jalan ini untuk menuju lokasi wisata sungai dan air terjun yang ada di Tangse, Mane, dan Geumpang.

Dengan susah payah, mereka melalui jalanan yang rusak parah, mulai dari Linggong Panyang Kecamatan Keumala, hingga Beungga Kecamatan Tangse. Jalan rusak diperkirakan mencapai 5 kilometer lebih.

M Nur, warga Keumala kepada Serambinews.com mengatakan, saat ini kondisi jalanan ini sudah lumayan baik, karena sudah ditangani darurat pada awal tahun ini. Menurutnya, beberapa bulan lalu, kerusakan badan jalan ini sangat parah dan kerap menimbulkan kecelakaan lalulintas, dan kemacetan akibat mobil yang terperosok ke dalam lobang.

Ruas jalan Keumala – Tangse ini merupakan bagian dari ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Pidie dengan Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Tengah.

Selain menjadi jalur alternatif dari Sigli-Meulaboh, dan Takengon, ruas jalan ini juga menjadi satu-satunya akses untuk mencapai sejumlah destinasi wisata alam, terutama sungai dan air terjun, di Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang, Kabupaten Pidie.

Tiga kecamatan yang berada di dataran tinggi ini juga terkenal dengan duriannya yang legit, serta kopi Liberika, dan ikan kerling atau ikan jurung. Salah satu destinasi wisata air paling terkenal berada di kawasan Geuni Tangse.

Sementara di Kecamatan Mane terdapat wisata arung jeram, dan di Geumpang yang terkenal sebagai daerah penghasil emas, terdapat air terjun yang berada di kawasan Agrowisata Kilonam di Gampong Bangkeh.

Catatan Serambinews.com, kerusakan jalan nasional di ruas Keumala-Tangse ini terjadi karena rutinitas pengangkutan material untuk keperluan Bendungan Rukoh di Kecamatan Titeu, yang merupakan Proyek Strategis Nasional atau PSN.

Warga setempat pernah melancarkan aksi demo dan blokir jalan, karena tidak tahan dengan kondisi jalan yang berdebu saat kemarau dan berlumpur berat saat musim hujan.

Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi, dalam rilis kepada Serambinews.com, akhir Januari lalu meminta masyarakat bersabar, karena saat ini sedang ada pengerjaan proyek Bendungan Rukoh yang merupakan Proyek Strategis Nasional.

Ia berharap proyek bendungan itu dapat berjalan dengan baik dan selesai sesuai rencana, mengingat bendungan itu sangat dibutuhkan masyarakat dibidang pertanian, sekaligus pengendalian banjir.

Kata Wahyudi, Bendungan Rukoh mampu mengairi air untuk 11.950 areal persawahan di beberapa kecamatan di Kabupaten Pidie.

Kata Wahyudi, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai atau BWS Sumatera 1 Aceh, telah berupaya untuk mewujudkan ketahanan air dan peningkatan produksi pangan di Provinsi Aceh.

Tak hanya itu, Bendungan Rukoh itu hendaknya bisq difungsikan sebagai penyedia air baku sebesar 300 liter/detik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved