Berita Bireuen

Gigihnya Nelayan Tradisional Menarik Pukat Darat di Pante Paku Jangka Bireuen

Kecamatan Jangka, Bireuen salah satu kecamatan pesisir yang masyarakatnya sebagian besar para nelayan, petambak udang, ikan maupun usaha perikanan

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Para nelayan Pante Paku, Jangka, Bireuen, Minggu (14/4/2024) sedang menarik pukat darat. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Kecamatan Jangka, Bireuen salah satu kecamatan pesisir yang masyarakatnya sebagian besar para nelayan, petambak udang, ikan maupun usaha perikanan lainnya. 

Di pesisir Desa Pante Paku, Jangka merupakan salah satu kawasan berbagai kegiatan para nelayan mulai dari usaha tambak udang, ikan maupun nelayan tradisional lainnya dengan menarik pukat darat. 

Para nelayan pukat darat di kawasan tersebut menarik pukat pagi, siang maupun sore hari dan malam
hari, mereka terlihat sangat gigih. 

Informasi diperoleh Serambinews.com, Minggu (14/4/2024) para nelayan tarik pukat darat, setelah satu kali menarik pukat, beristirahat sebentar turun lagi ke laut. 

Amatan Serambinews.com, satu kelompok nelayan sedang menarik pukat, kelompok lainnya sedang bersiap-siap turun lagi.

Baca juga: Kemenag Bireuen Apel Bersama Kanwil Kemenag Aceh

Sedangkan kelompok lainnya sedang menaikkan pukat dalam boat untuk berangkat lagi.  

Beberapa penarik pukat juga terdapat satu senter di ikat di kepalanya. 

“Kalau disini para nelayan selain pagi, sore sampai malam hari bila cuaca memungkinan mereka juga tarek pukat,” ujar Rusli seorang nelayan setempat. 

Menyangkut hasil tangkapan tidak menentu, kadang-kadang tidak ada sama sekali, mereka turun lagi, kadang-kadang
hasil tangkapan lumayan.

Hasil tangkapan langsung dibeli para muge yang langsung merapat ketika pukat sudah selesai ditarik. 

Keuchik Pante Paku, Muharzimi kepada Serambinews.com mengatakan, kawasan Pante Paku dengan hamparan bibir pantai yang luas menjadi salah satu tempat para nelayan menarik pukat darat. 

Usaha nelayan tradisional sudah dilakukan turun temurun sejak lama dan menjadi kegiatan utama bagi
nelayan mencari nafkah keluarga. (*)

Baca juga: Ini 8 Kalimat jangan Diucapkan Istri Kepada Suami, Simak Penjelasan dr Aisah Dahlan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved