Breaking News

Berita Aceh Timur

Warga Blokir Akses Menuju Penampungan Rohingya di Kuala Parek, Mobilitas Kendaraan Bikin Jalan Rusak

Zakir menuntut agar UNHCR dan Kepala Desa Kuala Parek berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mencari solusi atas kerusakan yang terjadi.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Jalan menuju tempat penampungan pengungsi Rohingya di Gampong Seneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, diblokir warga, Selasa (16/4/2024). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Sekelompok warga dari Seneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur menutup akses ke pusat penampungan yang menaungi 137 pengungsi Rohingya di Gampong Kuala Parek, Selasa (16/4/2024).

Zakir yang memimpin tindakan ini menyatakan ketidakpuasannya terhadap kerusakan infrastruktur desa yang disebabkan oleh mobilitas kendaraan yang mengangkut bantuan logistik untuk pengungsi.

Meskipun untuk saat ini mereka masih memperbolehkan kendaraan yang membawa air bersih dan makanan, ke depannya hanya kendaraan yang membawa makanan saja yang akan diizinkan.

Sebagai Ketua LSM Komunitas Advokasi Aneuk Nanggroe (KANA) dan warga lokal, Zakir menekankan, bahwa keputusan ini diambil karena kurangnya koordinasi antara UNHCR dan Kepala Desa Kuala Parek dengan masyarakat Seneubok Rawang mengenai penanganan pengungsi Rohingya.

Zakir menuntut agar UNHCR dan Kepala Desa Kuala Parek berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mencari solusi atas kerusakan yang terjadi.

Jika tidak ada tindakan positif dari UNHCR, warga Seuneubok Rawang akan terus memblokir akses sampai tercapainya kesepakatan melalui musyawarah. 

“Kami akan membuka jalan ini kembali hanya setelah UNHCR berdiskusi dengan kami. Tindakan ini bukan karena kami menentang Rohingya, tetapi demi kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat kami,” tutur Zakir, Selasa (16/4/2024).

Di sisi lain, Kepala Desa Kuala Parek, Syahrial Abdullah, mengklarifikasi bahwa jalan yang diblokir adalah jalan pribadi yang sebelumnya digunakan sebagai alternatif karena jembatan utama rusak.

"Jalan yang diblokir itu jalan pribadi, jalan utama jembatannya rusak, maka dipakai jalan alternatif itu menuju ke penampungan Rohingya. Namun jalan itu jalan pribadi jadi wajar jika ada yang keberatan," terangnya.

Syahrial melanjutkan, saat ini jalan utama sudah bisa dilalui lagi setelah jembatan diperbaiki, dan akses menuju ke penampungan Rohingya tidak terganggu lagi.

Ia berharap bahwa perbaikan jembatan akan selesai pada Selasa hari ini, sehingga akses untuk logistik pengungsi Rohingya dapat kembali normal.(*) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved