Bripka Berlin Sinaga Polisi Polda Sumut yang Lakukan KDRT Sempat Paksa Istri Gugurkan Kandungan

Anggota polisi yang bernama Bripka Berlin Sinaga tersebut pun dilaporkan oleh sang istri, Dian Meta Sihombing ke Propam Polda Sumut.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews
Bripka Berlin Sinaga oknum polisi yang bertugas di Polda Sumut diduga melakukan KDRT terhadap istrinya, Dian Meta Sihombing 

"Di Ditrreskrimum belum ada yang diperiksa karena laporan Polisinya baru diterima.Bripka BPS belum ada dimintai keterangan," kata AKBP Sonny W Siregar, Selasa (16/4/2024).

Diwartakan sebelumnya, selain melakukan KDRT, Berlin Sinaga juga diduga mengambil paksa dua anaknya yang masih balita di kediaman mertuanya di Desa Sekip, Lubukpakam, Deliserdang.

Dian juga menceritakan, KDRT tersebut ia alami sejak awal kali menikah.

"Dari awal menikah saya sudah menjadi korban KDRT. Saat hamil anak pertama saya dipukuli sampai mendapatkan perawatan di rumah sakit," ujar Dian.

Dugaan KDRT yang sempat dilaporkan oleh Dian tersebut ternyata dicabut setelah Berlin meminta maaf kepada istrinya.

"Akan tetapi, dia (Berlin Sinaga) bermohon minta maaf dan meminta saya mencabut laporan. Setelah ada perjanjian dan pertemuan dua keluarga akhirnya laporan saya cabut dan saya pulang ke rumah," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Selasa (9/4/2024).

Dian menyebut bahwa suaminya tersebut merupakan sosok yang ringan tangan.

"Kalau dipukuli tidak terhitung lagi jumlahnya."

"Ribut sedikit saja, saya langsung dipukuli. Pulang ke rumah marah-marah langsung dipukul. Bahkan, saya hamil anak ketiga juga digebuki hanya karena celana yang baru dibelinya tidak kelihatan," ujar Dian.

Dia juga bercerita pernah mendapatkan penganiayaan hanya karena masalah buku gambar anak.

Kini, Dian pun sudah tak ingin mempertahankan pernikahannya, sebab KDRT yang dilakukan suaminya sudah diterimana selama bertahun-tahun.

"Dari pada saya mati di tangannya mending saya berpisah saja. Saya tidak kuat lagi dengan tekanan fisik dan mental. Saya trauma, melihat suanya kasar saya jadi ketakutan sekali," ujarnya.

Kini, ia membuat laporan ke Polda Sumut atas dugaan KDRT yang perampasan anak secara paksa.

"Dulu sempat saya tanya sama dia, apa masalahnya kok kita ini sering ribut dan KDRT terus menerus,"

"Waktu itu, anak kedua masih kecil, dia bilang bahwa saya tidak mengurus suami dan anak-anak dengan baik karena sibuk kerja,"

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved