7 Orang Tewas Dalam Kebakaran Toko di Mampang, Dua Korban Anak-anak, Diidentifikasi di RS Polri

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Kanitero mengatakan, dua dari 7 korban tewas adalah anak-anak.

|
Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Kebakaran melanda toko pigura yang terletak di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya, 7 orang meninggal dunia setelah Toko Bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan  Kamis (18/4/2024) malam terbakar.

Berdasar data sementara tujuh korban meninggal yakni Thang Tjiman (75), Heny (39), Riichi (2), Ausin (8), Tia (25), Sheila (20), dan seorang perempuan diperkirakan berusia 18 tahun.

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Kanitero mengatakan, dua dari 7 korban tewas adalah anak-anak.

"Berdasarkan informasi yang kami diterima, terdapat 7 orang yang masih terjebak di dalam kobaran api, dua di antaranya merupakan anak-anak," ujar David di lokasi, Kamis (18/4/2024).

Jasad mereka ditemukan di lantai dua bangunan yang diperuntukan sebagai gudang.

Petugas pemadam kebakaran (damkar) tengah melakukan upaya evakuasi untuk menurunkan jenazah.

Evakuasi membutuhkan waktu karena kondisi belum aman.

Warga di lokasi, Rian mengatakan sebelum terjadi kebakaran, ia sempat mendengar ledakan.

Juga teriakan orang di toko bingkai tersebut.

Rian mengaku, mendengar ledakan tersebut dari kantornya, yang terletak persis di sebelah toko bingkai.

"Sebelum kebakaran saya mendengar ledakan, disusul teriakan orang di toko itu, dugaan saya itu kompresor yang meledak," kata dia kepada wartawan di lokasi, Kamis (8/4/2024).

Setelah dirinya ke luar untuk mengecek keadaan, Rian mengaku melihat beberapa pekerja toko berlarian ke luar meminta pertolongan karena terkena luka bakar.

"Abis saya lihat-lihat di lokasi, ada orang yang terkena luka bakar juga," ucapnya.

Baca juga: Masih Suasana Lebaran, Haji Uma Kunjungi Korban Kebakaran di Langsa

Jenazah Diidentifikasi di RS Polri

Tujuh orang tewas akibat kebakaran yang menghanguskan toko bingkai atau toko pigura di Jalan Mampang Prapatan Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Ketujuh jenazah tersebut diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pantauan di RS Polri Kramat Jati, jenazah para korban yang dibawa menggunakan tujuh mobil jenazah tiba di Instalasi Forensik pada Jumat (19/4/2024) sekira pukul 08.30 WIB.

Setibanya di lokasi jenazah ketujuh korban yang dibawa menggunakan mobil jenazah Pusdokkes Polri, BPBD, PMI DKI Jakarta, dan ambulans relawan langsung dibawa masuk ke ruang Instalasi Forensik.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan tujuh jenazah tersebut dibawa ke Instalasi Forensik untuk proses identifikasi lebih lanjut secara medis.

"Tujuh jenazah itu yang satu adalah laki-laki dewasa, dua laki-laki anak, kemudian empat perempuan dewasa," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Belum diketahui pasti apakah tujuh jenazah korban kebakaran yang dibawa merupakan satu keluarga atau tidak karena menunggu hasil identifikasi lebih lanjut secara medis.


Identifikasi dilakukan menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) melalui pencocokan data antemortem dari pihak keluarga dengan data postmortem dari jenazah.

Ada tiga parameter identifikasi dalam metode DVI yakni sidik jari, rekam medis gigi, dan DNA yang pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seorang.

"Apakah itu satu keluarga nanti kita buktikan. Kan masih ada (korban kebakaran) yang ada di rumah sakit (berbeda). Apakah bisa komunikasi nanti kita tanyakan," ujarnya.

Hariyanto menuturkan hingga pukul 12.00 WIB belum ada pihak keluarga korban yang datang ke RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan data pembanding antemortem.

Namun jajaran Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya sudah melakukan pendataan korban sejak di lokasi kejadian untuk mendapat data antemortem.

Biddokkes Polda Metro Jaya juga sudah mendata lima korban luka bakar yang dirawat di rumah sakit lain untuk mendapat data pembanding keperluan identifikasi.

"Saat ini tim kita dari rumah sakit memeriksa (jenazah ketujuh korban) di postmortem (instalasi forensik), kemudian dari Polda Metro di TKP untuk mencari data antemortem," tuturnya.

Berdasar data sementara tujuh korban meninggal yakni Thang Tjiman (75), Heny (39), Riichi (2), Ausin (8), Tia (25), Sheila (20), dan seorang perempuan diperkirakan berusia 18 tahun.

 

Sulit Diidentifikasi Karena Menderita Luka Bakar 90 Persen

 

RS Polri Kramat Jati mengatakan sangat sulit mengidentifikasi tujuh korban tewas kebakaran pada toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan identifikasi secara medis sulit dilakukan karena luka bakar yang diderita ketujuh korban termasuk berat.

Dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik ketujuh korban menderita luka bakar dengan tingkat 90 persen, dan grade atau derajat kedalaman luka bakar diderita pada tingkat empat.

"Grade-nya empat, artinya sulit untuk diidentifikasi. Jadi kita nanti mengandalkan (pencocokan data pembanding sampel) DNA," kata Hariyanto di Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Secara medis terdapat empat klasifikasi tingkat derajat kedalaman luka bakar yang dialami pada tubuh, yakni luka bakar derajat satu, derajat dua, derajat tiga, dan derajat empat.

Luka bakar derajat satu secara medis termasuk kategori ringan, contoh kasusnya ketika seseorang terkena siraman air panas selama beberapa saat yang mengakibatkan kulit kemerahan.

Luka bakar derajat dua secara medis dapat mengakibatkan kulit melepuh, sementara luka bakar pada derajat tiga dapat mengakibatkan luka hingga jaringan bawah kulit.


Sementara luka bakar derajat empat sudah menembus lapisan kulit dan jaringan di bawahnya, bahkan tingkat kedalaman lukanya dapat mencapai mencapai otot dan tulang.

"Jadi grade luka bakar itu kan kedalamannya. Kalau luka bakar tingkat satu hanya kemerahan di kulit ari, grade empat (luka bakar dialami) sampai tulang," ujar Hariyanto.

Meski luka bakar diderita berat, Hariyanto memastikan pihaknya akan melakukan upaya maksimal untuk mengidentifikasi ketujuh jenazah agar dapat segera diserahkan kepada keluarga.

Ketujuh jenazah diidentifikasi menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) melalui pencocokan data antemortem dari keluarga korban dengan postmortem dari jenazah.

Ada tiga parameter dalam proses identifikasi yakni sidik jari, gigi, dan DNA karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk yang dapat mengidentifikasi seseorang.

"Kita maksimalkan untuk identifikasi medis, properti, sidik jari, gigi, DNA. Sekarang sedang proses pemeriksaan data-data yang kita kumpulkan. Semoga tidak menunggu lama," tutur Hariyanto.

Empat korban masih satu keluarga
Tercatat, sebanyak tujuh orang ditemukan meninggal dunia di lokasi kebakaran. 

Selain itu, lima orang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. 

Diketahui, empat dari tujuh korban tewas ternyata masih satu keluarga. 

Semua jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara TK I R Said Sukanto atau RS Polri di Kramatjati, Jakarta Timur. 

Korban luka-luka kini dirawat di RSUD Tarakan di Jakarta Pusat, RSUD Pasar Minggu di Jakarta Selatan, dan RS Siloam di Mampang, Jakarta Selatan.

”Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih mewaspadai bahaya kebakaran,” kata Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan, Jumat (19/4/2024) seperti dikutip Kompas.id. 

 

Baca juga: VIDEO Israel Balas Dendam! Iran Dihantam Rudal dan Ledakan Keras Dekat Bandara

Baca juga: VIDEO - Orangutan Berkeliaran di Kawasan Bandara, Dekat Kantor BMKG H Asan Sampit

Baca juga: Tahun Ini Pemkab Bireuen Peroleh Kuota 300 Orang P3K dan CPNS

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tujuh Korban Kebakaran Mampang Prapatan Diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved