Harga Emas di Aceh

Tingginya Harga Emas Pengaruhi Tradisi Perkawinan di Abdya, Banyak Pemuda Pilih Tunda Pernikahan

Namun, kenaikan harga emas ini telah menyebabkan banyak kaum adam atau para pemuda untuk menunda rencana perkawinan mereka. 

Penulis: Taufik Zass | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Salah satu toko emas di Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memajang perhiasan emas di tokonya, Senin (22/4/2024). 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kenaikan harga emas yang signifikan pada beberapa pekan belakangan ini, di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) telah memberikan dampak yang tidak terduga pada tradisi perkawinan di daerah setempat. 

Menurut pemilik toko emas di Abdya, Heni, Senin (22/04/2024), harga emas London telah mencapai angka Rp 3,9 juta per mayam.

Sementara emas pawoen atau 18 karat, berada di angka Rp 1 juta per gram.

Fenomena ini terjadi tepat saat bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, momen yang biasanya diiringi dengan kebahagiaan dan perayaan.

Namun, kenaikan harga emas ini telah menyebabkan banyak kaum adam atau para pemuda untuk menunda rencana perkawinan mereka. 

Di Abdya, mahar perkawinan biasanya diberikan dalam bentuk emas, dengan jumlah yang bervariasi dari 5 hingga 20 mayam, tergantung pada kesepakatan antara kedua orangtua mempelai.

Heni juga mencatat, bahwa saat harga emas naik, daya jual emas meningkat dibandingkan dengan daya beli.

Artinya, masyarakat lebih memilih untuk menjual emas mereka daripada membeli.

Hal ini mungkin mencerminkan kebutuhan mendesak untuk likuiditas atau mungkin sebagai respons terhadap harga emas yang menguntungkan.

Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000 per gram, mencapai Rp 1.347.000 per gram. 

Kenaikan ini menambah beban bagi mereka yang berencana untuk menikah, mengingat pentingnya emas sebagai bagian dari tradisi perkawinan di daerah tersebut.

Dengan situasi ini, masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sulit, melanjutkan tradisi dengan biaya yang lebih tinggi atau menunda momen penting dalam kehidupan mereka.

Ini adalah cerminan dari bagaimana fluktuasi ekonomi dapat mempengaruhi aspek sosial dan budaya masyarakat.(*) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved