Berita Banda Aceh
UNHCR Harapkan Penampungan Layak untuk Rohingya
“Harapan kami apabila bisa, pengungsi ditempatkan di tempat penampungan formal yang kondisi hunian lebih layak untuk hidup jangka panjang,” pinta Ruve
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees(UNHCR) mengharapkan agar pemerintah daerah (Pemda) mengupayakan penampungan yang layak bagi pengungsi Rohingya yang berada di Aceh.
Assistant High Commissioner for Protectiction of UNHCR, Ruvendiri Promoda Menikdiwela di Banda Aceh, Senin (22/4/2024), mengatakan, UNHCR tidak menyediakan tempat penampungan, tetapi hanya menunggu arahan dari pemerintah dan mendukung pemerintah untuk menyediakan tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya.
“Harapan kami apabila bisa, pengungsi ditempatkan di tempat penampungan formal yang kondisi hunian lebih layak untuk hidup jangka panjang,” pinta Ruven sebagaimana dikutip Serambi dari Antara.
Ia menambahkan, UNHCR sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah mengizinkan pengungsi tinggal di lokasi penampungan di Aceh. Saat ini ada sekitar 1.200 orang Rohingya di Aceh yang tersebar di beberapa lokasi penampungan.
Hanya saja, para pengungsi itu masih banyak menempati lokasi penampungan yang belum layak, salah satunya seperti parkir bawah tanah atau basement gedung Balai Meseuraya Aceh (BMA) di Banda Aceh, yang sudah ditempati sekitar lima bulan oleh seratusan lebih imigran Rohingya.
“Kami tahu pemerintah juga hendak memindahkan pengungsi dari di sini, kami juga sepakat dan pengungsi juga sepakat untuk pindah. Jadi langkah berikutnya adalah bagaimana nanti pemerintah daerah menemukan tempat penampungan lain untuk solusi penempatan lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut dia, tempat penampungan yang layak tidak hanya bagi pengungsi Rohingya di BMA, tetapi juga bagi pengungsi Rohingya lain yang tersebar di Kota Sabang, Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Barat, Pidie, dan Aceh Timur.
Secara jangka panjang, lanjut dia, UNHCR berharap agar pengungsi Rohingya dapat tinggal di tempat yang ditetapkan secara formal oleh pemerintah, mengingat saat ini banyak dari mereka yang masih tinggal di tempat informal dan situasi belum terlalu baik.
“Sekarang yang diperlukan terutama untuk kelompok ini adalah mencarikan tempat penampungan yang lebih memadai, dimana mereka bisa tinggal di struktur bangunan dan juga anak-anak bisa pergi sekolah dan bisa mengakses kebutuhan dasar,” ujarnya.(ant)
Di RSUDZA, Prof Zahid Latif dari Pakistan Paparkan Pelayanan Kesehatan Syariah di Negaranya |
![]() |
---|
Mukisi Aceh Gelar Islamic Hospital Consortium, 8 Negara Pelajari Layanan Syariah di RSUDZA |
![]() |
---|
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh, PT PEMA dan PLN UID Kolaborasi Bangun Infrastruktur Kelistrikan |
![]() |
---|
Mualem Ajak Alumni Universitas Gadjah Mada Keluarkan Aceh dari Label Provinsi Termiskin |
![]() |
---|
Hamid Awaluddin Sebut Mualem Jadi Gubernur Aceh Bukti Nyata Hasil Perdamaian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.