Berita Lhokseumawe

Dosen Unimal Bersama Guru Besar Malaysia Terbitkan Buku Cermat dan Cerdas Berbahasa Aceh

Buku yang ditulis Juni Ahyar, MPd kali ini melibatkan Prof Dr Mohd Yusri Ibrahim, Dosen Senior Pensyarah di Jabatan Bahasa dan Komunikasi Universitas

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Dok Pribadi
Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Malikussaleh (Unimal), Juni Ahyar MPd kembali menoreh karya buku bertajuk Cermat dan Cerdas Berbahasa Aceh 

Buku yang ditulis Juni Ahyar, MPd kali ini melibatkan Prof Dr Mohd Yusri Ibrahim, Dosen Senior Pensyarah di Jabatan Bahasa dan Komunikasi Universitas Malaysia Terengganu (UMT).

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Malikussaleh (Unimal), Juni Ahyar MPd, kembali menoreh karya buku bertajuk Cermat dan Cerdas Berbahasa Aceh.

Buku yang ditulis Juni Ahyar, MPd kali ini melibatkan Prof Dr Mohd Yusri Ibrahim, Dosen Senior Pensyarah di Jabatan Bahasa dan Komunikasi Universitas Malaysia Terengganu (UMT).

Selain itu juga melibatkan Dr Muzir MPd MA, Guru Bahasa Inggris dan Ahli Linguistik di Lhokseumawe.

Buku “Cermat dan Cerdas Berbahasa Aceh” merupakan sebuah buku tata bahasa Aceh yang juga dilengkapi dengan istilah-istilah dan pantun bahasa Aceh.

Buku ini bertema kearifan lokal Aceh yang layak menjadi referensi bagi siswa pada pembelajaran di sekolah untuk memperkaya literatur materi bahasa Aceh.

Juni Ahyar mengungkapkan bahwa buku ini ditulis untuk mengentaskan rasa gundah terhadap proses pembelajaran bahasa daerah di lembaga-lembaga pendidikan, bagi mahasiswa, dan masyarakat umum.

Baca juga: Ketua Pemuda di Banda Aceh Bakal Digaji, DPRK Sedang Godok Qanun tentang Pembangunan Kepemudaan

"Secara umum buku ini diharapkan mampu untuk memberikan suatu pengantar bagi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mempelajari bahasa Aceh," ungkap Juni Ahyar Serambinews.com, Rabu (24/4/2024).

Juni Ahyar menambahkan bahwa buku ini juga ditulis agar pembaca mahir berbahasa Aceh, sehingga tidak awam terhadap ejaan, huruf, diksi, dan kalimat yang terdapat dalam bahasa Aceh.

Apalagi generasi muda sekarang sudah banyak yang tidak mampu lagi menguasai bahasa Aceh, padahal mereka diharapkan tetap menjaga bahasa Aceh sebagai identitasnya.

 "Upaya pelestarian bahasa Aceh dengan mendokumentasikan kosakata-kosakata di dalamnya ke dalam sebuah buku seperti yang kita lakukan ini.

Merupakan kewajiban bagi dosen prodi kebahasaan memasukkan mata kuliah bahasa daerah ke dalam kurikulum dalam rangka pelestarian bahasa Aceh," ujar Juni Ahyar.

Buku Cermat dan Cerdas Berbahasa Aceh tersebut diterbitkan oleh Sefa Media Utama, Semarang dengan jumlah 160 halaman dan ber-ISBN dari Perpustakaan Nasional.

Baca juga: Dapat Restu Wali Nanggroe, Jufri Hasanuddin Resmi Mendaftar Calon Bupati Abdya ke DPP PA

Kehadiran buku tersebut telah menambah ragam khazanah literatur buku bahasa Aceh dalam katalog perpustakaan.

Akhirnya, dengan adanya berbagai bahan bacaan terkait bahasa daerah Aceh menjadi sarana meminimalisasi punahnya bahasa daerah di Indonesia.

"Mari kita bergerak bersama menjaga bahasa indatu Aceh, bahasa pemersatu lingkup regional untuk investasi masa depan bangsa dan negara," pungkas Juni Ahyar. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved