Kasus Kematian Brigadir Ridhal Ali, Kompolnas Minta Polri Transparan Soal Tugas Korban di Jakarta
Yusuf meminta dalam hal ini hasil penyelidikan polisi yang mengarah ke dugaan bunuh diri untuk bisa dipastikan kembali kebenarannya.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kompolnas meminta Polri untuk memberikan penjelasan secara transparan soal kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT yang disebut bunuh diri di kawasan Jakarta Selatan.
Hal ini setelah adanya perbedaan keterangan antara pihak kepolisian dengan pihak keluarga khususnya perihal tugas korban di Jakarta.
Pihak kepolisian mengatakan jika korban ke Jakarta dengan alasan cuti mengunjungi kerabat, sedangkan keluarga mengatakan jika Brigadir Ridhal Ali tugas BKO di Jakarta sejak 2022.
"Permintaan klarifikasi terutama terkait tugas almarhum, yang sementara ini terlihat ada ketidaksamaan antara menurut pihak keluarga dan Polda (Sulut)" kata Komisioner Kompolnas, Yusuf Warsyim saat dihubungi, Senin (29/4/2024).
Yusuf meminta dalam hal ini hasil penyelidikan polisi yang mengarah ke dugaan bunuh diri untuk bisa dipastikan kembali kebenarannya.
"Kompolnas mendorong Polda Sulut, Bidpropam, penyidik reskrimum untuk mengusutnya secara Profesional, transfaran dan akuntabel.
Dugaan bunuh diri tersebut harus bisa dipastikan benar atau tidak," ucapnya.
Meski begitu, Yusuf menyebut tetap menghormati kewenangan Polri saat melakukan pengawasan dan pengusutan pihaknya dalam kasus ini.
"Untuk sementara kita sepatutnya belum bisa menyimpulkan secara pasti apakah diduga bunuh diri atau tidak," ucapnya.
"Mari kita sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pihak Polda Sulut bekerja seefektif mungkin secara profesional, transparan dan akuntabel," sambungnya.
Sebelumnya, seorang personel polisi anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara ditemukan tewas dengan luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).
Saat ditemukan, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
"Mobil milik kerabat yang bersangkutan yang tinggal di alamat TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jum'at (26/4/2024).
Terkait hal ini sebelumnya Ade juga menuturkan bahwa Brigadir RAT sebelum ditemukan tewas tengah menjalani masa cuti di Jakarta.
Adapun menurut dia korban melakukan cuti di Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya tersebut.
"(Korban ada di Jakarta) Sedang ijin cuti mengunjungi kerabatnya," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro juga menjelaskan bahwa ditemukan adanya luka diduga luka tembak di bagian kepala Brigadir RAT pada saat ditemukan tewas di dalam mobil.
"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jum'at (26/4/2024).
Pada saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan adanya bekas tembakan di bagian atas mobil yang sebelumnya digunakan RAT.
Atas temuan tersebut dan berdasarkan hasil olah TKP polisi pun menduga bahwa korban tewas diduga akibat bunuh diri.
"Kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," pungkasnya.
Adapun pihak kepolisian juga menemukan satu senjata api berjenis HS berkaliber 9 milimeter.
Baca juga: Novita Sang Istri Ungkap Kejanggalan Tewasnya Brigadir Ridhal Ali, Jenazah Tiba di Rumah Duka
Istri Tak Percaya Brigadir RAT Bunuh Diri, Ungkap Suaminya Kawal Pengusaha
Anggota polisi yang berdinas di Polresta Manado berinisial Brigadir RAT ditemukan tewas di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/4/2024) sekitar pukul 18.25 WIB
Brigadir RAT diduga tewas karena bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya sendiri menggunakan senjata api atau senpi.
Dari hasil pemeriksaan polisi, ditemukan luka tembak di sekitar pelipis kepala bagian kanan hingga menembus pelipis kiri.
Karena tembakan peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu, membuat bagian atas mobil Alphard berlubang.
Ketika ditemukan, posisi Brigadir RAT disebut berada di kursi supir sebelah kanan mobil Alphard bernomor polisi B 1544 QH itu.
Terkait insiden dugaan bunuh diri tersebut, istri Brigadi RAT berinisial NH lantas buka suara. Perempuan berusia 27 tahun itu mengatakan, suaminya sudah dua tahun terakhir bekerja mengawal seorang pengusaha.
"Dia BKO, dari tahun 2022. Ada, (mengawal) bapak pengusaha," kata NH di Minahasa, Sulawesi Utara, dikutip dari Kompas.com.
Namun demikian, saat ditanya siapa sosok pengusaha yang dikawal oleh suaminya tersebut, NH memilih bungkam tidak bersedia mengungkap identitas pengusaha itu.
"(Cukup) cuma sampai di situ," ucap NH singkat.
Lebih lanjut, NH mengatakan biasanya sang suami pulang ke Manado untuk bertemu keluarga setiap tiga bulan sekali.
Namun, lebaran tahun ini, Brigadir RAT tidak pulang ke Manado.
"Jadi (RAT) keluar rumah pergi ke Jakarta bulan Maret sebelum puasa dan dia tidak pulang sampai selesai lebaran," tutur NH.
Ia menambahkan, keluarganya sempat meminta RAT untuk pulang ke Manado pada saat Lebaran.
Namun, karena masih ada tugas di Jakarta, permintaan itu tak dikabulkan.
"Saya sempat minta pulang dulu ke Manado, cuma katanya masih ada tugas jadi belum bisa pulang,” ujar NH.
“Hingga kemudian keluarga di Manado mendapat kabar bahwa suaminya telah tewas."
NH mengatakan tidak percaya bahwa suaminya tewas karena dugaan bunuh diri. Namun, setelah didatangi pihak kepolisian, baru ia percaya Brigadir RAT telah tiada.
"Awalnya kabar itu kami tidak percaya, tetapi ketika ada polisi dari Polresta Manado datang ke rumah baru kami percaya,” tutur NH.
"Sebagai istri sangat terpukul dengan kabar ini karena Almarhum adalah kepala keluarga yang baik dan sangat penyayang.”
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam sebuah mobil Alphard di Jakarta Selatan pada Kamis (25/4).
Polisi juga menemukan senjata api jenis HS berkaliber 9 milimeter miliknya di dalam mobil. Diduga polisi ini tewas bunuh diri.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV, korban yang berada di dalam mobil sempat berhenti di salah satu rumah warga.
Kemudian mobil tersebut tiba-tiba terlihat berbelok ke kanan dan menabrak kendaraan yang terparkir di halaman rumah warga.
Baca Juga: Komisioner Kompolnas Sebut Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri di Dekat Rumah Pengusaha
Warga yang mendengar suara tabrakan, lantas menuju sumber suara. Saat pintu mobil dibuka, Brigadir RAT ditemukan tak bernyawa.
Disclaimer:
Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.
Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.
Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.
Baca juga: KIP Pidie Rekrut PPK, Segini Besaran Gaji PPK hingga PPS untuk Pilkada 2024
Baca juga: Simak, Ulasan Manfaat Air Kelapa yang Baik untuk Mengobati Asam Lambung
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Spanyol: Villarreal Buka Peluang ke Kompetisi Eropa, Real Betis Ditahan Sevilla
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kompolnas Minta Polri Transparan Soal Tugas Korban di Jakarta
VIDEO Pelajar Bertongkat Serang Polisi Saat Demo di Depan DPR RI |
![]() |
---|
Alasan Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar SMK Sampai Kepala Pecah dan Koma, Pelaku Dipatsus |
![]() |
---|
Tak Puas Berhubungan Badan, Titus Sutrisno Bunuh Sumiati Wanita Open BO di Tegal |
![]() |
---|
VIDEO Massa Bobol Blokade Polisi, Pendemo Lempari Mobil dengan Batu |
![]() |
---|
Demo di DPR Ricuh, Bentrokan Meluas, Massa dan Polisi Saling Serang Pakai Batu saat Dipukul Mundur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.