Kesehatan

Manfaat Kulit Pisang untuk Kulit yang Jarang Diketahui, dr Zaidul Akbar Ungkap Cara Menggunakannya

dr Zaidul Akbar juga membagikan cara menggunakan kulit pisang sebagai skincare alami untuk menghaluskan kulit.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Internet
Ilustrasi buah pisang 

SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan yang juga dikenal sebagai pakar obat herbal, dr Zaidul Akbar mengungkap manfaat kulit pisang untuk mendukung kesehatan kulit.

dr Zaidul Akbar juga membagikan cara menggunakan kulit pisang sebagai skincare alami untuk menghaluskan kulit.

Buah pisang, merupakan buah populer yang mudah kita temui di pasaran.

Buah pisang yang identik dengan warna kuning ini juga banyak digemari oleh berbagai kalangan.

Selain mempunyai rasa yang manis, pisang juga mempunyai banyak manfaat untuk tubuh.

Manfaat buah pisang bagi kesehatan tubuh sudah banyak dikenal dan tidak perlu diragukan lagi.

Baca juga: Apakah Minum Madu Bahaya Bagi Penderita Diabetes? Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

Selain itu, buah pisang pun selalu dijadikan makanan yang bisa membantu mengembalikan sumber energi.

Di dalam buah pisang banyak mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

Diantaranya seperti tinggi akan magnesium, kalium, vitamin C, protein, serat dan berbagai nutrisi yang lainnya.

Selain buahnya, tidak banyak yang tahu ternyata kulit pisang juga mempunyai khasiat yang luar biasa.

Jika pada umumnya kulit pisang dibuang begitu saja, sekarang tidak ada salahnya untuk memanfaatkannya sebagai skincare alami.

Pasalnya dr Zaidul Akbar mengatakan jika pada kulit pisang mengandung antioksidan yang tinggi.

Baca juga: Begini 3 Adab Tidur Rasulullah, dr Zaidul Akbar Sampaikan Mulai Jam Segini, Tidur Lebih Berkualitas

Antioksidan inilah yang bisa menjadi skincare alami pada kulit.

"Kita gak lazim makan pisang pakai kulitnya, tapi dia bagus untuk kulit.

Bahkan kulit pisang ini saja bermanfaat, anda kalau baca, banana skin, ini kandungan antioksidan ada di sini, di kulitnya" kata dr Zaidul Akbar sebagaimana yang dilansir Serambinews.com dari kanal Youtube dr Zaidul Akbar Official.

Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut, dr Zaidul Akbar memberikan cara pengaplikasian kulit pisang yakni dengan mengoles-oleskan bagian dalam kulit pisang pada wajah atau tangan.

Jika anda ingin mengaplikasikan kulit pisang pada kulit, pastikan pisang yang anda beli di pasar adalah pisang organik agar memberikan manfaat seuuhnya.

"Daripada pakai skincar, mending kulit pisang begini anda buka, anda olesoleskan di kulit, asal pisangnya bener," pungkasnya.

Baca juga: Jangan Berlebihan Konsumsi Daging, Apalagi Saat Musim Kurban, Ini Dampak dan Anjuran dr Zaidul Akbar

Begini 3 Adab Tidur Rasulullah, dr Zaidul Akbar Sampaikan Mulai Jam Segini, Tidur Lebih Berkualitas

Berikut tiga adab tidur Rasulullah seperti diungkap oleh ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar.

Tidur merupakan keadaan istirahat alami pada tubuh. Ini menjadi salah satu kegiatan sangat penting bagi kesehatan tubuh.

Dengan adanya waktu tidur, ternyata bisa mendukung kesehatan seseorang.

Tidur dapat membuat tubuh kembali segar dan energi kembali bertambah agar bisa digunakan untuk beraktivitas.

Untuk itu, memahami pentingnya waktu tidur sangat penting agar kesehatan fisik dan mental kita senantiasa selalu terjaga.

Sayangnya, aktivitas ini tidak jarang juga dikesampingkan karena berbagai alasan.

Beberapa orang melakukan begadang sehingga memotong waktu tidur malamnya karena merasa harus menyelesaikan pekerjaan atau tugas. Padahal, hal-hal seperti ini justru tidak sehat dan berisiko terhadap kesehatan.

Lantas, jam berapa waktu terbaik untuk tidur sesuai anjuran Rasulullah?

dr Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa sebagai seorang Islam sebaiknya panduan tidur yang digunakan adalah tidur ala Rasulullah.

Menurut dr Zaidul Akbar yang juga sebagai penggagas kampanye Jurus Sehat Rasulullah (JSR) ini mengatakan, waktu tidur malam yang paling baik adalah setelah shalat Isya.

Selain menjadi kebiasaan Nabi SAW, tidur malam setelah shalat Isya juga sangat baik untuk kesehatan dan sudah terbukti secara ilmiah.

"Nabi SAW ba'da (setelah) Isya tidur, malam nanti bangun, ternyata barulah sains sekarang menunjukkan bahwa mulai dari Isya sampai jam 12, jam 1 mulai terjadi pick," kata dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Bisikan.com, Senin (3/7/2023)

Sambung dr Zaidul Akbar, pada pukul 1 dini hari, mulai terjadi growth hormon pada tubuh.

Growth hormon yang meningkat nantinya akan membakar lemak.

"Satu pick penaikan atau kenaikan satu hormon dikenal dengan growth hormon," sambung dr Zaidul Akbar.

Namun, apabila terjadi kenaikan berat badan, hal tersebut diakibatkan karena waktu tidurnya yang kurang, sehingga growth hormonnya tidak keluar.

"Growth hormon itu kalau meningkat pak bu sekalian, maka otomatis apa? Dia ngebakar lemak. Jadi banyak orang berat badan naik gara-gara apa? Gara-gara tidurnya kurang. Karena apa? Karena growth hormonnya gak keluar," papar dr Zaidul Akbar.

Dalam kesempatan tersebut, dr Zaidul Akbar juga mengatakan jika ingin mencintai Allah SWT, maka ikutilah sunnah Rasulullah, termasuk pola tidurnya setelah shalat Isya.

"Maka saya katakan kalau kita mau benar-benar mencintai Allah, kata Allah di situ inkuntum tuhibbunallah fattabiuni, ikutilah aku kata Rasulullah. Ikutin bagaimana polaku dan para sahabat telah mencotohkan itu semua," kata dr Zaidul Akbar.

Dalam video berbeda, dr Zaidul Akbar juga mengungkap tiga adab tidur ala Rasulullah.

Dengan mengikuti adab tidur Rasulullah, ini merupakan cara tidur yang benar kata dr Zaidul Akbar.

"Maka tidurlah yang benar, bagaimana tidur yang benar? Tidurlah sesuai dengan tidurnya Nabi," kata dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari YouTube dr Zaidul Akbar Official.

Lantas, bagaimanakah tidur yang benar menurut Rasulullah SAW?

Adapun ketiga adab tidur Rasulullah adalah:

1. Matikan lampu

2. Berwudhu sebelum tidur

3. Berdoa

Diungkap dr Zaidul Akbar, Rasulullah kerap berdoa ketika menjelang waktu tidur.

Ini dilakukan ketika suatu waktu seseorang meninggal dalam waktu tidur, ia sudah dalam keadaan meminta ampun kepada Allah, sehingga Allah sudah mengampuni dan memaafkan hambanya.

"Kenapa berdoa? Kalau dia ga hidup lagi setelah tidur itu, dia mati dalam keadaan yang diampuni Allah.

Coba dihafalain doa menjelang tidur, yang kalau kita baca doa itu Allah ampuni kita
kalau seandainya Allah wafatkan, Allah terima amal kita, ampuni dan maafkan kita," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved