Bocah Hanyut di Subulussalam
Subulussalam Timur Disergap Banjir, Puluhan Warga Terperangkap, Camat Simpang Kiri : Ini Terparah
“Ini banjir terparah yang terjadi, karena sejak 20 tahun saya berada di Cepu Indah, baru kali ini paling besar banjirnya,” terang Zero.
Menurut Ali Imran, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Subulussalam dan sekitarnya.
Ada pun bocah yang dilaporkan hanyut disebut bernama Aufa, berusia sekitar 8 tahun atau masih duduk di Sekolah Dasar (SD).
Informasi sementara, bocah tersebut bersama sejumlah rekan sepengajiannya berada di dekat parit melihat air yang mengalir deras.
Entah bagaimana tiba-tiba sang bocah terpeleset hingga terbawa arus parit yang sangat deras.
"Kabarnya mereka bermain di dekat parit melihat air yang deras, jadi entah bagaimana ada yang bilang terpeleset sehingga terbawa arus," kata Ali Imran.
Ali Imran mengakui saat hujan deras, arus parit di sana sangat deras layaknya air kali besar.
Bahkan, luapan parit kerap merendam puluhan rumah warga di sekitaran Masjid Agung Subulussalam.
Saat ini, masyarakat bersama Tim SAR Kota Subulussalam sedang berada pada sejumlah titik guna membantu pencarian bocah malang tersebut.
"Kami sedang melakukan pencarian, ada di beberapa lokasi. Saya ada di dekat Gedung DPRK Subulussalam. Semoga korban cepat ditemukan," ujar Ali Imran.
Untuk diketahui, Kota Subulussalam saban hari diguyur hujan deras.
Selain banjir dan tanah longsor, cuaca ekstrem ini juga memicu pohon tumbang dan ancaman petir.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.