Dana Infak Baitul Mal Pidie Capai Rp 5,2 Miliar, Kuota Penerima Bantuan Modal Usaha 650 Orang

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dana infak Baitul Mal Pidie pada tahun 2024 mencapai Rp 5.270.000.000.

Dana infak itu belum dicairkan, menyusul Baitul Mal Pidie masih membuka penerimaan proposal dari masyarakat.

"Saat ini, proposal bantuan untuk modal usaha, guru ngaji dan santri yang mondok di dayah masih dibuka," kata Kepala Sekretariat Baitul Mal Pidie, Husaini SE, kepada Serambinews.com, Kamis (9/5/2024).

Menurutnya, untuk penerima bantuan modal usaha, guru ngaji dan santri mondok tidak lagi dijemput ke gampong.

Namun, warga harus mendaftarkan sendiri dengan mendatangi Baitul Mal Pidie, dengan menyerahkan proposal.

Warga datang dari segala penjuru di 730 gampong di Pidie, termasuk gampong yang jauh di Kecamatan Tangse, Mane dan Geumpang.

"Bantul Mal Pidie membuka pendaftaran bagi warga secara terbuka, agar penerimaan bantuan lebih transparan pada tahun 2024," sebutnya.

Baca juga: Tak Lagi Jemput Penerima Bantuan ke Desa, Baitul Mal Pidie Banjir Proposal Modal Usaha

Kecuali itu, Baitul Mal Pidie membuka pengajuan bantuan secara terbuka, agar masyarakat, khususnya muzakki mengetahuinya bahwa Baitul Mal Pidie sebagai lembaga pengelolaan zakat dan infak dilakukan secara terbuka.

Dengan begitu, akan tumbuh kepercayaan bagi masyarakat membayarkan zakat atau infak ke Baitul Mal Pidie.

Kata Husaini, sejak dibuka permohonan bantuan di Baitul Mal Pidie, saat ini tercatat 612 proposal modal usaha telah masuk.

Kuota penerima modal usaha dari Baitul Mal Pidie direncanakan menampung 650 hingga 700 proposal.

Bantuan modal usaha Baitul Mal Pidie diberikan dalam bentuk barang sekitar Rp 1 juta hingga 3 juta per orang.

"Angka untuk penerimaan mamfaat bisa bertambah. Artinya bantuan dalam bentuk barang itu diberikan sesuai kemampuan daerah," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk proposal guru ngaji telah masuk 210 proposal dan santri mondok 120 proposal. Baitul Mal Pidie membantu santri mondok Rp 850 ribu per orang dan guru ngaji Rp 1 juta per orang.