Ibadah Haji 2024
Jamaah Haji Dibekali Smart Card saat di Makkah, Yuk Simak Fungsi dan Keunggulannya!
Menurut Hilman Latief, Smart card juga akan berfungsi untuk menghalau mereka yang nekat berhaji tanpa prosedur resmi...
Penulis: Khalidin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Khalidin Umar Barat I Madinah
SERAMBINEWS.COM, MADINAH - Para jamaah haji Indonesia tahun 2024 akan dibekali smart card oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
"Smart card tersebut akan menjadi alat untuk mendeteksi dan menjaga validitas jamaah calon haji Indonesia selama di Tanah Suci," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Madinah, Jumat (10/5/2024).
Menurut Hilman Latief, Smart card juga akan berfungsi untuk menghalau mereka yang nekat berhaji tanpa prosedur resmi.
Dikatakan, Smart card ini merupakan salah satu alat yang disediakan oleh Kerajaan Saudi untuk menjaga validitas data para jamaah haji yang melaksanakan rangkaian ibadah haji 2024.
Penerapan tersebut membuat haji 2024 berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana tidak ada smart card.
Nantinya, Smart card yang berbentuk seperti ID card ini akan berisi QR code. Sehingga ketika ada pemeriksaan dari otoritas terkait akan menampilkan data resmi jamaah.
"Jadi ini wacana tahun lalu yang diterapkan untuk tahun ini, di mana semua jamaah haji dengan QR Code yang terdapat di dalam smart card akan sekali tembak QR Code-nya itu langsung terdeteksi pada data jamaah itu," terang Hilman.
Dengan smart card tersebut menunjukkan validitasnya, valid atau tidak.
Semua jemaah harus memiliki itu. Dengan beberapa pertimbangan, mungkin hanya sebagian kecil smart card itu akan dipulangkan di tanah air.
Smart card kemungkinan akan dibagikan menjelang jamaah ke Makkah atau pada saat tiba di Makkah.
Sebab, lanjut Hilman di sana lah sebetulnya pemeriksaan banyak dilakukan, pemeriksaan terhadap smart card banyak dilakukan.
"Kita lihat di media, Kerajaan Saudi sudah mengumumkan mereka akan melakukan pemeriksaan yang intensif di banyak tempat, mulai di terminal, di pelataran masjid, di pedestrian, di tempat belanja, di mana-mana," tambah Hilman.
Jika ada orang berihram melakukan haji ternyata dia bukan jamaah haji resmi dengan visa yang resmi kalau dari luar, maka akan mendapatkan sanksi.
Untuk tahap awal 10.000 smart card akan dibagikan kepada jamaah haji Indonesia saat berada di embarkasi.
Sementara untuk sisanya nanti akan dibagi per kloter, per sektor sehingga lebih mudah. Dan tidak hilang di tanah air.
Saat pergeseran jamaah dari hotel menuju Arafah setiap bus jamaah dicek satu per satu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.