Berita Abdya

Ini Hasil Visum Kematian Karyawan SPBU di Abdya yang Diduga Bunuh Diri karena Tertekan Tagihan Utang

Satuan Reskrim Polres Abdya telah mendapatkan hasil visum kasus kematian seorang pria yang diduga bunuh diri dalam rumahnya itu pada Rabu (1/5/2024) s

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi 

Satuan Reskrim Polres Abdya telah mendapatkan hasil visum kasus kematian seorang pria yang diduga bunuh diri dalam rumahnya itu pada Rabu (1/5/2024) sore sekira pukul 16.30 WIB tersebut. 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Masih ingat kematian karyawan salah satu SPBU di Aceh Barat Daya atau Abdya berinisial FJ (42) yang diduga bunuh diri karena tertekan tagihan utang?  

Kini hasil visum meninggalnya FJ di rumahnya salah satu kompleks di Blangpidie, Abdya itu pun sudah keluar. 

Informasi diterima Serambinews.com, Satuan Reskrim Polres Abdya telah mendapatkan hasil visum kasus kematian seorang pria yang diduga bunuh diri dalam rumahnya itu pada Rabu (1/5/2024) sore sekira pukul 16.30 WIB tersebut. 

Kasus tersebut sempat memunculkan asumsi beragam dari masyarakat sekitar. Namun setelah keluar hasil visum, kasus tersebut menjadi terang dan dipastikan korban bunuh diri.

"Hasil visum ini menjadi salah satu petunjuk penyidik untuk mengungkap penyebab kematian warga Komplek Perumnas Gampong Baharu, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya ini," kata Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto, melalui Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi kepada Serambi, Rabu (15/05/2024) malam.

Ia menerangkan, terkait penyebab kematiannya, hasil dari pemeriksaan visum di RSUD Teuku Peukan tidak menunjukan adanya indikasi korban diracuni atau adanya tanda-tanda kekerasan. 

Baca juga: VIDEO BIADAB! IDF Takut Ditembak Hamas, 3 Bocah Palestina Dijadikan TAMENG HIDUP

Namun sesuai hasil visum tersebut menunjukan korban murni bunuh diri

"Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Hanya ada bekas jeratan tali di lehernya dan sperma keluar," terangnya.

Ia juga menerangkan bahwa yang menjelaskan terkait dengan kondisi jenazah itu bukan tim penyidik, melainkan berdasarkan keahlian, bidang fungsi dan ilmunya, yakni tim dokter forensik. 

"Jadi dalam hal ini yang menjelaskan bukan tim penyidik, melainkan hasil visum yang dikeluarkan tim dokter forensik," ungkap Kasat Reskrim.

Tak hanya itu, lanjut Kasat Reskrim, dari hasil keterangan saksi, sebelumnya korban juga pernah berusaha melakukan upaya percobaan bunuh diri

Namun saat itu berhasil dicegah oleh keluarga. 

Baca juga: Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Dikira Sudah Meninggal, Ternyata Disekap Tetangga di Bawah Tanah

"Dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, sebelumnya korban juga sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, tapi digagalkan. Diduga karena depresi akibat terlilit hutang," terangnya. 

Oleh karena itu, Kasat Reskrim Abdya berharap dengan adanya hasil visum tersebut tidak muncul lagi spekulasi atau asumsi di masyarakat yang menyebutkan korban dibunuh. 

Pasalnya dari hasil visum tersebut jelas menunjukan bahwa korban bunuh diri. "Jadi jangan ada lagi asumsi macam - macam terhadap keluarga korban, karena ini murni bunuh diri," pungkasnya. 

Penyebab Karyawan SPBU di Abdya Bunuh Diri Terungkap, Korban Diperkirakan Tertekan Tagihan Utang

Sebelumnya diberitakan kasus karyawan salah satu SPBU di Abdya diduga bunuh diri di rumahnya di salah satu kompleks di Kecamatan Blangpidie, Abdya, mulai terungkap penyebabnya. 

Seperti diketahui, pria berinisial FJ (42) ditemukan meninggal tergantung di rumahnya, Rabu (1/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.  

Baca juga: VIDEO Asyik NGERUMPI, 3 Tentara IDF Tewas MELEDAK Dibazoka Hamas di Lingkungan Al Zaytoun

Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto, melalui Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi, yang dikonfirmasi Serambinews.com menceritakan tentang kasus ini. 

"Menurut laporan awal, korban saat itu sedang bekerja di SPBU Desa Keude Paya, Blangpidie. 

Kemudian dipanggil pulang oleh istrinya karena ada orang yang menagih utang di rumah mereka," ungkap AKP Erjan.

NL istri korban langsung menghubungi anak Kepala Dusun (Kadus). 

Anak Kadus yang mendengar kabar tersebut segera memberitahukan kepada ayahnya yang menjabat Kadus. 

Kemudian mereka bersama warga setempat segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

Baca juga: Sosok Indira Chunda, Putri Syahrul Yasin Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara, Berharta Rp 16,1 M

Tindakan yang telah diambil oleh pihak kepolisian melakukan olah TKP, mendengar keterangan dari saksi-saksi, membawa jenazah untuk visum. 

Kemudian menyerahkan mayat korban kepada keluarga dan mengamankan barang bukti berupa tali nilon dan kain sarung. 

"Barang bukti berupa tali nilon dan kain sarung sudah kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut," kata AKP Erjan.

Menurut keterangan sementara, kata Kasat Reskrim, peristiwa ini diduga kuat akibat tekanan hutang yang ditagih oleh pihak koperasi. 

Namun, metode penagihan yang digunakan oleh koperasi tersebut tidak diketahui, hingga menyebabkan banyak warga yang berutang mengalami kesulitan.

Masyarakat setempat berharap polisi dapat menindak tegas koperasi-koperasi yang memberikan pinjaman uang kepada masyarakat, namun dapat menimbulkan tekanan berlebihan bagi peminjam hingga berujung seperti ini. 

Baca juga: VIDEO Detik-detik Bocah Palestina Jatuhkan Drone Israel Hanya dengan Sekali Lemparan Batu

Karyawan SPBU Diduga Bunuh Diri di Rumahnya, Warga Komplek Perumnas Gampong Baharu Abdya Geger

Sebelumnya diberitakan warga salah satu kompleks di Blangpidie, Abdya, digegerkan dengan penemuan seorang pria diduga bunuh diri di dalam rumahnya, Rabu (1/4/2024) sore sekira pukul 16.30 WIB.

Menurut informasi yang diperoleh di lokasi, korban berinisial FJ (42), yang merupakan seorang karyawan di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Kabupaten Abdya

Amatan di lokasi, pasca beredarnya informasi adanya seorang pria bunuh diri, masyarakat sekitar maupun di luar gampong tersebut berbondong-bondong menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat langsung peristiwa tersebut.

Saat ini, tim unit Satreskrim Polres Abdya dan Polsek Blangpidie sudah berada di lokasi guna melakukan penyelidikan penyebab korban meninggal dunia.

Hingga berita ini diturunkan, Serambinews.com belum berhasil memperoleh keterangan resmi dari pihak Polres Abdya.

Demikian juga warga yang berada di lokasi saat ditanyai Serambinews.com mengaku tidak mengetahui pasti kronologi kejadian itu.

Sebab, mereka mengetahuinya setelah heboh informasi adanya seorang warga yang meninggal di dalam rumahnya. 

Informasi terakhir yang diterima, saat ini jenazah pria tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Peukan Abdya untuk dilakukan otopsi. (*) 

 
 
 

 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved