Breaking News

Kesehatan

3 Alasan Mulai Sekarang Harus Kurangi / Stop Makanan yang Pakai Tepung Terigu Kata dr Zaidul Akbar

Kurangi konsumsi tepung terigu kerap dikampanyekan oleh ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar, apa alasannya?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YouTube dr. Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar mengungkap alasan dibalik bahaya tepung terigu. 

3 Alasan Mulai Sekarang Harus Kurangi atau Stop Makanan yang Pakai Tepung Terigu Kata dr Zaidul Akbar

SERAMBINEWS.COM - Tepung terigu merupakan bahan dasar makanan yang populer dalam pembuatan sajian makanan terutama aneka kue, gorengan dan masih banyak lagi. 

Olahan makanan yang terbuat dari penggunaan tepung terigu memang memiliki rasa lezat dan mengunggah selera. Namun di balik rasanya yang enak, tidak dianjurkan mengonsumsi tepung terigu. 

Kurangi atau bahkan stop konsumsi tepung terigu kerap dikampanyekan oleh dr Zaidul Akbar, seorang dokter sekaligus pendakwah Islam dalam setiap ceramahnya.

Bukan tanpa alasan, dr Zaidul Akbar mengatakan, ternyata konsumsi tepung terigu tidak baik untuk kesehatan

"Dalam banyak kajian, saya sampaikan tentang mengurangi tepung terigu, kenapa?," kata dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari Instagram @cafe.jsr, Jumat (17/5/2024).

Praktisi kesehatan yang sering memberikan tips kesehatan berbasis herbal ini pun mempunyai alasan tersendiri mengapa kita harus mengurangi konsumsi tepung terigu. 

Baca juga: Resep Minuman Herbal Penambah Kesuburan Wanita ala dr Zaidul Akbar, Bisa untuk yang Sedang Promil

"Kenapa tepung terigu itu perlu kita kurangi atau mungkin stop kalau boleh ya," sambungnya.

Diungap dr Zaidul Akbar, ada dua alasan mengapa harus mengurangi konsumsi tepung terigu. 

Pertama, tepung terigu merupakan bahan makanan yang miskin serat.

Kedua, apabila olahan tepung terigu masuk ke dalam tubuh, maka menimbulkan banyak sekali masalah pada pencernaan terutama lambung. 

Biasanya, masalah pencernaan ini timbul apabila seseorang mengonsumsi terlalu sering makanan yang mengandung tepung-tepungan. 

Lalu akan semakin fatal jika makanan yang mengandung tepung terigu dicampur dengan minyak atau dimasak menggunakan minyak.

"Karena memang kita tahu tepung terigu itu adalah tepung yang sangat miskin serat bahkan nggak ada serat dan banyak sekali masalah-masalah yang berhubungan dengan pencernaan atau lambung seseorang," timpal alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu.

Baca juga: Boleh Dicoba Perempuan dan Laki-lagi, Begini Cara Ampuh Mengatasi Perut Buncit ala dr Zaidul Akbar

"Pencernaan secara umum itu yang bisa diakibatkan oleh konsumsi yang berlebihan dari tepung terigu apalagi tepung terigunya ditambahkan agai dengan minyak, jadi bisa anda bayangkan terigu tambah minyak lalu  dimasak pakai minyak tuh jadinya apa, udah tau alah ya apa namanya," pungkas dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar : Tepung Terigu Jadi Penyebab Nyeri saat Haid

Pada kesempatan yang berbeda, dr Zaidul Akbar mengungkap salah satu penyebab nyeri saat haid dikarenakan makanan yang tidak sehat, satu diantaranya sering mengonsumsi makanan yang mengandung tepung terigu. 

Nyeri saat haid merupakan keluhan umum yang kerap dialami wanita ketika sedang masa menstruasi.

Nyeri saat haid biasanya muncul pada awal masa menstruasi, tepatnya di perut bagian bawah.

Nyeri bisa terasa ringan dan tidak mengganggu, hingga terasa berat dan tidak tertahankan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: dr Zaidul Akbar Cara Benar Makan Nanas, Pilih Sarankan Pilih Nanas yang Begini

Melansir dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official yang tayang pada Senin (23/8/2021), disebutkan satu diantara penyebab nyeri haid yang tidak tertahankan ini bisa berasal dari makanan tidak sehat yang kita konsumsi.

Makanan tidak sehat tersebut termasuk yang terbuat dari bahan bertepung terutama tepung terigu.

Makanan bertepung disebut sebagai satu diantara pemicu nyeri haid yang tidak tertahankan.

"Lihat anak perempuan sekarang, saat menstruasinya datang sakitnya luar biasa, salah satu pemicunya bahwa saya katakan tepung-tepung tadi," ucap dr Zaidul Akbar seperti dikutip Serambinews.com.

Lebih lanjut, ahli kesehatan sekaligus pendakwah ini menganjurkan bukan berarti tidak boleh makan makanan yang bertepung.

Hanya saja, konsumsilah makanan yang tidak mengandung non gluten.

Baca juga: Jika Sering Sakit gigi, Begini Cara Obati Pakai Bahan Alami Kata dr Zaidul Akbar

"Ada jenis yang bisa Anda makan, jadi kalau Anda makan mi, silahkan makan mi tapi jangan dari tepung terigu. Makanlah mi dari non gluten, bisa bikin mi dari wortel, bisa bikin mi dari brokoli, macam-macamlah," lanjut dr Zaidul Akbar.

Jika menjauhi produk makanan yang mengandung tepung-tepungan tersebut, maka tubuh nantinya akan sembuh dengan sendirinya.

"Lalu yang terjadi apa? Nanti tubuhnya lama-lama akan healing sendiri," imbuhnya.

Dengan menjalankan pola hidup sehat, disebutkan tubuh akan pulih dalam waktu 3 bulan atau paling lama 6 bulan.

"Kurang dari 3 bulan atau paling lama itu 6 bulan, tubuhnya itu kayak restore, riset ulang," ucap dr Zaidul Akbar.

Lebih lanjut, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini menyebutkan bahwa setiap apa saja yang kita konsumsi, nantinya akan berpengaruh pada sistem imunitas tubuh dan pencernaan.

Baca juga: Ini Cara Terbaik Makan Mie Instan Agar Tubuh Tetap Sehat Menurut dr Zaidul Akbar

Itu sebabnya sangat penting mengonsumsi makanan sehat yang masuk ke dalam tubuh kita.

Adapun makanan tidak sehat yang masuk ke tubuh kita nantinya akan berdampak pada pencernaan dan juga akan mempengaruhi otak atau Gut Brain Axis.

"Kalau pencernaan sudah bermasalah, perlu Anda pahami ada hubungan antara pencernaan sama otak, kita sebut sama GBA Gut Brain Axis," kata dr Zaidul AKbar

"Jadi otak kita itu berfikir, sikap segala macam itu salah satu kaitannya juga berasal dari apa yang dimakan atau apa yang dikonsumsi atau diserap oleh perut kita," lanjutnya.

Makanan yang tidak sehat salah satunya akan berdampak pada perasaan atau kondisi mood seseorang.

"Jadi kalau lagi bete-betean, kalau lagi nggak baik mood-nya, coba cek apa yang dimakan, ya bisa jadi mineralnya kurang , vitamin kurang, banyak-banyak yang kurang akhirnya menyebabkan gak nyambung antara otak dan pencernaan itu namanya Gut Brain Axis," pungkas dr Zaidul Akbar di akhir video.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved