UMKM

Aceh Timur Miliki 5 Daerah Sentral UMKM, Ada yang Sudah Ekspor Sampai ke Luar Negeri

Plt Kabid UKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh Timur Dra.Zuhrawati menerangkan ada beberapa UMKM yang sudah melakukan ekspor kel

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Plt Kabid UKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh Timur Dra.Zuhrawati, saat ditemui di ruangnya Senin, (20/5/2034). 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kabupaten Aceh Timur memiliki lima Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdiri atas Desa Seuleumak, Sarah Tube di Rantau Selamat, Desa Desa Peulalu Simpang Ulim, Desa Kuala Idi Kecamatan Darul Aman, dan Bireum Rayeuk.

Adapun usaha di lima sentra itu meliputi rokok nipah, lidi sawit, batu-bata, pengolahan garam, pengrajin arang dan pembuatan tepas.

Plt Kabid UKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh Timur Dra.Zuhrawati menerangkan ada beberapa UMKM yang sudah melakukan ekspor keluar daerah bahkan luar negeri.

"Ada beberapa UMKM yang sudah ekspor keluar daerah dan luar negeri itu ada usaha rokok nipah di Desa Prilaku, dan anyaman tikar," ujarnya saat ditemui Serambi, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Jamaah Calon Haji Gelombang Kedua Segera Terbang ke Arab Saudi,  Berikut 10 Tips Selama Penerbangan

Ia menuturkan, penetapan sentra UKM berdasarkan banyak pelaku usaha yang sama di satu tempat, misal dalam satu desa ada 50 sampai 150 pelaku UMKM yang sama akan dibentuk sentra.

Disperindag Aceh Timur sejauh ini selalu melakukan pembinaan dan pemantauan selama sebulan dua kali ke setiap daerah usaha UMKM di Aceh Timur, dari pembinaan itu diketahui bahwa para pelaku UMKM di Aceh Timur belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) serta membuat koperasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

"Dari pembinaan yang kami lakukan, mengajari mereka untuk mereka buat NIB serta NPWP, dan kami juga menghimbau mereka untuk membuat koperasi agar para pelaku usaha yang kekurangan modal disokong oleh koperasi nantinya," tutur Zuhra.

Zuhra melanjutkan, bahwa sejauh ini UMKM di Aceh Timur masih bel bisa melakukan ekspor secara mandiri ke luar negeri, hal itu dikarenakan usaha milik mereka tidak berbadan hukum PT, serta kekurangan modal, oleh karena itu mereka mengiriminya ke pengepul di Medan agar barangnya di ekspor ke luar negeri.

"Mereka kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya selama ini, jadi ini yang membuat pelaku usaha lambat untuk berkembang di Aceh Timur," paparnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved