Kisah Mayor Eko, Putra Langsa Berhasil Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Tertinggi Ararat Turki

Mayor Eko yang kini bertugas sebagai  personel Military Staff UNIFIL  Lebanon di bawah naungan PBB, berbagi pengalaman...

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Mayor Inf Eko Agustian, Mayor Inf Andi Gumilang dan Sersan Satu Suprayadi mengibarkan bendera merah putih usai mendaki gunung Ararat, Turkiye. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mayor Inf Eko Agustian putra Aceh asal Langsa bersama dua temannya Mayor Inf Andi Gumilang dan Sersan Satu Suprayadi  berhasil menaklukkan gunung tertinggi di Turki yakni Gunung Ararat dengan ketinggian 5137 MDPL.

Mayor Eko yang kini bertugas sebagai  personel Military Staff UNIFIL  Lebanon di bawah naungan PBB, berbagi pengalaman usai menaklukkan gunung tersebut.

Kepada Serambi, Mayor Eko mengatakan, dirinya menggunakan waktu cutinya selama kurang lebih 2 minggu untuk mengibarkan Bendera merah putih di Atap tertinggi Turkiye, Gunung Ararat 5137 MDPL. "Gunung Ararat merupakan Gunung Es tertinggi yang ada di negara tersebut,” kata Eko, Selasa (21/5/2024).

Dia mengatakan, mereka mulai mendaki sejak 16 Mei 2024 dengan langsung melaksanakan summit attack dari ketinggian 3400 MDPL. Namun, dikarenakan cuaca yang sangat buruk, tim pendamping mereka melarang untuk melaksanakan summit pada hari tersebut dan diganti dengan kegiatan Aklimatisasi pada ketinggian 4100 MDPL.

Di hari berikutnya kondisi belum juga membaik, mereka terpaksa kembali mendaki pada 18 Mei mulai pukul 02.00 LT.

"Sebelum memutuskan untuk melaksanakan summit pada tanggal tersebut, Enver menyampaikan bahwa kemungkinan berhasil untuk mencapai puncak hanya 20 persen.  Karena memang cuaca tidak berubah sama sekali bahkan kecepatan angin bertambah kencang dan suhu masuk ke minus 20 derajat,” ungkapnya.

Ketika summit attack dimulai dan mereka tiba di ketinggian 4800 mdpl. Saat itu  Enver melarang mereka untuk lanjut ke puncak karena cuaca sudah sangat buruk dan 10 persen keberhasilan.

Mereka kemudian meminta untuk tetap harus lanjut ke puncak walau hanya beberapa detik menyentuh dan menapak kaki di puncak gunung tersebut. 

"Enver menyampaikan ini keputusan gila tetapi akhirnya ia bersedia untuk terus mendampingi kami ke puncak. Kami pun melanjutkan kegiatan pendakian, air dan makanan yang kami bawa membeku dan alat pengambil gambar tidak bekerja,” ungkap Eko.

Baru pada pukul 11.00 LT mereka tiba di puncak. Mereka hanya bisa menapakkan kaki hanya sebentar saja. Lantaran kondisi cuaca belum juga membaik.  Enver segera meminta mereka untuk turun ke ketinggian 4100 kemudian dilanjutkan mengambil beberapa dokumentasi dan segera turun ke Basecamp 1.

“Ini menjadi suatu pengalaman berharga bagi kami bisa mendaki dan mengibarkan bendera merah putih gunung tertinggi di Turkiye,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved