Luar Negeri

Mohammad Ali Al-Hashem, Imam Masjid Rombongan Presiden Iran Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Ayatollah Mohammad Ali Al-Hashem seorang Imam masjid menjadi salah satu korban helikopter jatuh yang ditumpangi rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Editor: Faisal Zamzami
Dok. Ale Hashem
Imam shalat Ayatollah Mohammad Ali Al-Hashem yang meninggal dalam kecelakaan helikopter presiden Iran 

SERAMBINEWS.COM - Ayatollah Mohammad Ali Al-Hashem seorang Imam masjid menjadi salah satu korban helikopter jatuh yang ditumpangi rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Ayatollah Mohammad Ali yang menjadi salah satu penumpang dalam helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi sempat masih hidup satu jam usai helikopter jatuh pada Minggu (19/5/2024).

Organisasi Penanggulangan Bencana Iran mengungkapkan, helikopter dan kedelapan korban kecelakaan berhasil dievakuasi pada Senin (20/5/2024) pagi waktu setempat.

"Semua jenazah dapat dikenali dan telah dipindahkan ke Organisasi Kedokteran Legal," ungkap Kepala Organisasi Penanggulangan Bencana Iran Mohammad Hassan Nami dikutip dari IRNA, Senin.

Nami menjelaskan, semua korban dapat diidentifikasi tanpa perlu melakukan tes DNA meski mengalami luka bakar.

Sebelumnya helikopter yang korban tumpangi jatuh dan terbakar di hutan perbatasan Azerbaijan.

Menurut Nami, jenazah imam masjid sekaligus pemimpin Shalat Jumat Tabriz, Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem berada dalam kondisi baik dalam kecelakaan tersebut.

“Dia masih hidup hingga satu jam setelah kecelakaan udara dan bahkan melakukan percakapan telepon dengan Gholam-Hossein Esmaeili, kepala Kantor Kepresidenan,” lanjutnya.

Baca juga: VIDEO - Eks Menlu Iran Sebut AS Sabotase Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran Raisi


Kontak dengan korban helikopter jatuh 

Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohsen Mansouri mengatakan pihaknya mendapatkan kontak dari salah satu penumpang dan awak helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari Minggu.

Dikutip dari CGTN, Senin (20/5/2024), Mansouri menyebut kontak tersebut diketahui berasal dari daerah dekat kemungkinan lokasi helikopter jatuh 

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Mahdi Safari sempat menyebut Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem menelepon usai kecelakaan. 

Dia disebut melaporkan merasa tidak enak badan dan dapat mendengar suara ambulans.

Namun, seorang komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) membantah laporan adanya kontak tersebut, dilansir dari Middle East Eye, Senin.

Komandan IRCG lain di Azerbaijan Timur mengatakan, pihaknya menerima sinyal helikopter dan telepon seluler dari lokasi kecelakaan sehingga pasukan militer dikirim ke daerah tersebut untuk melakukan evakuasi.

Siapa Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem?
 

Diberitakan Al Jazeera, Senin (20/5/2024), Ale-Hashem merupakan wakil pemimpin tertinggi di Provinsi Azerbaijan Timur dan seorang imam di Kota Tabriz, Iran.

Dia juga menjabat sebagai anggota dewan provinsi Dewan Kemanfaatan dan wakil provinsi di Majelis Ahli.

Ale-Hashem menjadi korban dalam kecelakaan helikopter yang ditumpangi presiden Iran sepulang dari acara peresmian bendungan di perbatasan Azerbaijan.

Helikopter tersebut jatuh diperkirakan akibat terbang dalam kondisi cuaca buruk di daerah pegunungan di barat laut Iran.

Petugas pencarian dan penyelamatan selama 18 jam dilakukan di lokasi kecelakaan hutan lebat Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur pada Senin pagi. 

Evakuasi sempat terhambat akibat kabut tebal, hujan, dan medan terjal di daerah tersebut.

Baca juga: VIDEO Israel Tidak akan Bersedih dan Menitikkan Air Mata usai Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi

Daftar korban kecelakaan helikopter

Selain Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem, kecelakaan helikopter menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden yang menjabat sejak 2021 ini meninggal dalam usia 63 tahun.

Posisi Ebrahim Raisi kini digantikan sementara oleh Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber. 

Pemilu presiden dijadwalkan terlaksana pada 28 Juni mendatang.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian (60) juga menjadi korban jiwa insiden tersebut. 

Dia kini digantikan oleh Pejabat Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati (42) meninggal dalam kecelakaan yang sama. 

Selain keempat pejabat tersebut, kecelakaan helikopter juga menewaskan kepala tim pengawal presiden Sardar SEED Mehdi Mousavi.

Awak helikopter Bell 212 yakni pilot Kolonel SEED Taher Mostafavi, co-pilot Kolonel Mohsen Daryanush, dan teknisi penerbangan Mayor Behrouz Ghadimi juga meninggal dunia.

 

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

 

 Helikopter yang jatuh dan menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, tidak dilengkapi transponder atau dimatikan.

Ini menurut penyelidikan awal oleh kelompok penyelamat Turkiye yang menemukan puing-puing helikopter.

Menteri Transportasi Turkiyre Abdulkadir Uraloglu, mengatakan setelah mendengar berita kecelakaan itu, pihak berwenang Turkiye telah memeriksa sinyal dari transponder helikopter yang menyiarkan informasi ketinggian dan lokasi.

“Tapi sayangnya, menurut kami kemungkinan besar sistem transponder dimatikan atau helikopter tidak memilikinya,” ujarnya, dilansir dari Guardian.

Terungkap pula bahwa pemerintah Iran telah didesak dalam sebuah memo oleh para pejabat untuk membeli dua helikopter Rusia untuk para pemimpinnya. 

Padahal, ada kekhawatiran atas pemeliharaan armada helikopternya yang sudah tua.

Mantan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyalahkan sanksi AS karena mempersulit pembelian suku cadang armada.

Dia menambahkan bahwa kecelakaan itu akan dicatat dalam daftar hitam kejahatan Amerika terhadap bangsa Iran.

Helikopter yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah Bell 212, pesawat berbilah dua yang mampu membawa 15 orang.

Tim investigasi telah tiba di lokasi kecelakaan di provinsi Azerbaijan Timur dan juga akan memeriksa apakah pemeriksaan cuaca telah dilakukan sebelum keputusan untuk terbang diambil.

Dua helikopter lain dalam kelompok tersebut menyelesaikan perjalanan dengan selamat dan sejauh ini tidak ada dugaan sabotase yang serius.

Lima hari berkabung telah diumumkan, dengan pemakaman presiden akan diadakan pada Rabu (22/5/2024), ketika para pejabat mengatakan seluruh negara akan ditutup.

Pemilihan penggantinya diperkirakan akan dilakukan pada akhir Juni, mungkin sekitar 21 Juni.

Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5/2024) pagi di tengah kabut tebal di daerah pegunungan terpencil di Iran utara.

 

Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Bakal Ditangkap, ICC Ajukan Surat Penangkapan, Joe Biden Geram

Baca juga: Simak, Cara Mengatasi Batu Ginjal Mengunakan Air Kelapa Secara Mudah

Baca juga: VIDEO - Gempar Roket Hizbullah Jebol Iron Dome, Markas IDF Hancur & Ciderai Tentara

 

Kompas.com: Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved