Mihrab
PON XXI Ajang Promosi Syariat Islam, Sekjend ISAD: Jangan Sampai Tamu Tidak Berkesan dengan Aceh
"Jadi jangan sampai yang datang ke Aceh dalam even PON justru tidak mendapatkan apapun ciri khas Aceh sebagai provinsi yang menjalankan Syariat Islam"
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
PON XXI Ajang Promosi Syariat Islam, Sekjend ISAD: Jangan Sampai Tamu Tidak Berkesan dengan Aceh
SERAMBINEWS.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjend) Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Dr Teuku Zulkhairi meminta agar panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dapat menjadikan pergelaran even besar ini sebagai ajang promosi Syariat Islam.
Sebab, kata dia, selama ini penegakan Syar'iat Islam di Aceh tidak jarang salah dipahami oleh pihak-pihak luar.
Seolah penerapan Syar'iat Islam menjadikan Aceh sebagai provinsi yang penuh dengan ragam persoalan-persoalan krusial seperti kemiskinan, intoleran dan sebagainya.
"Kesalahan pahaman ini dapat dengan mudah kita baca di berbagai platform media sosial dan pandangan-pandangan yang ini kita dengan dan simak dari pihak luar," ujar Zulkhairi, Kamis (23/5/2024).
Padahal, sebut dia, ragam persoalan-persoalan yang muncul di Aceh justru karena Syari'at Islam belum dilaksanakan secara maksimal.
Syar'iat Islam masih setengah hati dan tidak serius dijalankan oleh pemangku kebijakan.
Buktinya, paradigma Islam belum dijadikan sebagai ruh dalam pembangunan Aceh di semua tatanan kehidupan.
Baca juga: 4 Bekal Menuju Haji Mabrur, Abi Peurupok: Bukan Koper, Uang atau Makanan
Meksipun pelaksanaan Syari'at Islam masih minim dijalankan, namun faktanya sudah memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakat Aceh.
“Sebagai contoh misalnya adalah berkurangnya kerusakan-kerusakan sebagai hasil dari pelarangan minum keras dalam Qanun Jinayah dan berbagai sisi keberhasilan lainnya,” ungkapnya.
Mudir Ma'had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli Aceh Utara ini berharap, panitia PON harus ikut membantu menjelaskan tentang Syari'at Islam di Aceh kepada pihak luar yang akan datang ke Aceh pada gelaran nantinya.
"Misalnya melalui penyediaan buklet-buklet tentang visi mulia Syari'at Islam untuk dibagikan kepada mereka yang datang ke Aceh, penyediaan penceramah-penceramah yang teduh yang mampu menjelaskan sisi keindahan Syari'at Islam di lokasi peserta atau fans PON,"
"memastikan kebersihan fasilitas MCK dan termasuk memastikan terwujudnya keramah-tamahan warga Aceh dalam menyambut tamu," urai Zulkhairi.
Begitu juga, sambung Zulkhairi, pemasangan mural-mural atau spanduk yang memuat ayat-ayat atau hadis-hadis Rasulullah Saw tentang memuliakan tamu,
menghargai tetangga, keutamaan saling menolong dan memudahkan urusan orang lain, keutamaan senyum dan bersedekah, keutamaan shalat berjama'ah dan sebagainya.
| Khutbah Jumat - Wakapolsek Indrapuri: Perubahan Nasib Bangsa Dimulai dari Perbaikan Diri |
|
|---|
| Islam Sebagai Kekuatan Pemersatu, Tgk Zikrullah Ajak Umat Kembali ke Nilai Tauhid dan Toleransi |
|
|---|
| Singa Aswaja Isi Khutbah Jumat di Aceh: Gus Idrus Ramli di Masjid Raya, Buya Woyla di Meulaboh |
|
|---|
| Di 56 Masjid Aceh Besar, Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat pada 10 Oktober 2025 |
|
|---|
| Gus Idrus Ramli Berkhutbah di Masjid Raya, Ini Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Banda Aceh |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.