Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis, Ungkap Alasannya

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengganti nama Program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/HENDRI
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Prabowo Subianto di Hermes Palace Hotel, Selasa (26/12/2023) 

SERAMBINEWS.COM -  Presiden Terpilih Prabowo Subianto koreksi soal penamaan program Makan Siang Gratis, Rabu (22/5/2024).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengganti nama Program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis.

Prabowo menyebut alasan penggantian nama program itu hanya karena kurang sesuai saja.

Diketahui, program makan siang gratis yang merupakan salah satu program unggulan dirinya bersama wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Prabowo, istilah yang tepat justru makan bergizi gratis untuk anak-anak.

Prabowo punya alasan khusus mengapa mengganti istilah tersebut.

"Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya," kata Prabowo dikutip dari YouTube TV One News, Kamis (23/5/2024).

"Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?" sambung dia.

Prabowo menyadari bahwa banyak anak sekolah yang masuk sejak pagi dan pulang pada siang hari.

Maka, jika makan gratis baru dilakukan pada siang hari, hal itu dirasa sia-sia karena anak sekolah sudah pulang.

"Jadi kalau dia makan siang, itu terlambat," imbuhnya.

Meski demikian, Menteri Pertahanan RI ini menekankan bahwa program tersebut intinya adalah memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak di Indonesia.

Baca juga: Usai Daftar ke Gerindra Aceh Jadi Bacabup Aceh Jaya, Eks Bankir Amal Hasan Resmi Jadi Kader Prabowo

Menurutnya, setelah dianalisis panjang, program ini juga diyakini mampu berefek baik terhadap masa depan bangsa.

Di lain sisi, Prabowo ingin anak-anak Indonesia tidak ada lagi yang kekurangan gizi karena ada program ini.

"Dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita mengalami kurang gizi. Hitungannya perkiraannya hampir seperempat, 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi rata-rata. Ini sangat memprihatinkan," ujar Prabowo.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved