Bireuen
34 Utusan Kecamatan Jadi Peserta Pendidikan Kader Ulama MPU Bireuen
Kepala Sekretariat MPU Bireuen, Said Jamaluddin SE mengatakan, setiap kecamatan mengirim dua orang peserta, jumlah seluruhnya 34 orang...
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sebanyak 34 perwakilan dari 17 kecamatan mengikuti Pendidikan Kader Ulama (PKU) dilaksanakan MPU Bireuen di aula Wisma Bireuen Jaya, dibuka Pj Bupati Bireuen diwakili Sekdakab
Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad MSi.
Kepala Sekretariat MPU Bireuen, Said Jamaluddin SE mengatakan, setiap kecamatan mengirim dua orang peserta, jumlah seluruhnya 34 orang. Peserta adalah perwakilan dari dayah, pesantren, guru pengajian dan
unsur lainnya akan mengikuti pendidikan kader ulama selama 17 hari ke depan.
Pendidikan kader ulama bertujuan meningkatkan kemampuan kader ulama dalam memahami syariat Islam dari sumber aslinya.
Selain itu, kata Said, meningkatkan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan keislaman, ilmu pengetahuan dan teknologi dan keserasian pemahaman dan penerapan ilmu dan amal dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pendidikan tersebut MPU menghadirkan sejumlah narasumber sebagai pemateri, para peserta diawali dengan mengikuti pembukaan kemudian dilanjutkan dengan orientasi KPU, tugas-tugas pokok (tupoksi) KPU.
Kemudian dilanjutkan dengan materi ilmu tauhid dan tasawuf, ilmu tafsir, ilmu hadis, ushul fiqh. figh muqarram, legal drafting dan perundang-undangan, sosiologi Islam keteladanan dan kearifan lokal.
Berikutnya, peran pemerintah dalam pengembangan fungsi ulama, ilmu tasawuf, ilmu dakwah, ilmu dakwah dan komunikasi, hiwar bahasa Arab, Adabul bathsi, Walmunawaraah dan penulisan ilmiah, ekonomi dan perbankan Islam dan orientasi lapangan.
Pembukaan pelatihan kader ulama dihadiri unsur Forkopimda, staf ahli bupati Bireuen, Kadis Pendidikan Dayah, Ketua MPU dan unsur lainnya.
Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan PhD dalam sambutannya disampaikan Sekdakab Bireuen, Ir Ibrahim Ahmad mengatakan, Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Permusyawaratan Ulama tahun 2024 yang kiranya dapat
melahirkan calon-calon ulama masa depan yang dapat meneruskan ulama masa kini untuk menuntun ummat ke arah yang lebih baik lagi dalam setiap sendi-sendi kehidupan.
Pendidikan kader ulama bagian dari menyempurnakan dan membumikan pelaksanaan syariat Islam secara menyeluruh di ujung barat pulau sumatera ini.
Ditambahkan, Pemkab Bireuen menyadari banyak tantangan yang akan dihadapi dalam upaya pelaksanaan Syariat Islam. Pasalnya, ada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman dengan penerapan Syariat Islam di Aceh dan Bireuen khususnya.
Mereka menganggap Syariat Islam sebagai ancaman karena minimnya informasi utuh yang diterima tentang Syariat Islam itu sendiri. Untuk itu, para ulama hendaknya tidak pernah jemu dan bosan untuk menyampaikan dakwah, nasehat dan bimbingan kepada umat.
Selain itu, dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks di masa mendatang, kiranya lembaga keulamaan perlu memperkuat koordinasi, komunikasi dan independensi kepemimpinan lembaga keulamaan harus kuat dan visioner sehingga mampu menerjemahkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Syariat Islam dalam rangka menjawab berbagai problematika sosial umat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.