Berita Banda Aceh

Ketua AJI Indonesia: Orang Malas Baca, Jurnalisme Berkualitas Jadi Tantangan

"Sekarang, yang berkualiatas kadang orang malas baca karena menurut mereka bacaan yang berkualitas itu berat, kurang disukai dan sebagainya...

Penulis: Sara Masroni | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SARA MASRONI
Kiri ke kanan - Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominsa Aceh Alfajrian AB SE MM, Ketua AJI Indonesia Nany Afrida, Presidium Mafindo Puji F Susanti, Moderator Maimun Saleh. 

"Sekarang, yang berkualiatas kadang orang malas baca karena menurut mereka bacaan yang berkualitas itu berat, kurang disukai dan sebagainya, ini tantangan," kata Nany.

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menggelar seminar nasional bertajuk "Melawan Hoaks dan Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Digital" di Hotel Permata Hati, Banda Aceh, Selasa (28/5/2024).

Ketua Panitia, Zuhri Noviandi dalam laporannya menyampaikan, sudah menjadi kebiasaan setiap Konferensi Kota (Konferta) AJI Banda Aceh, selalu diawali dengan diskusi mengangkat isu-isu terkini.

"Tahun ini mengangkat isu melawan hoaks, terutama jelang Pilkada dan PON di Aceh," kata Zuhri.

Selanjutnya Ketua AJI Banda Aceh, Juli Amin mengatakan, dua acara besar di Aceh tahun ini yaitu Pilkada dan PON XXI Aceh-Sumut, membuat penyebaran hoaks menjadi mudah dan masif dilakukan oleh para pemilik kepentingan.

Beberapa hoaks yang sempat tersebar seperti Pilkada Aceh digelar tahun 2022, hingga tidak bisa menarik uang bagi pemilik kartu debit bank konvensional saat PON nanti.

"Berita bohong seperti ini harus dilawan, kita sebagai jurnalis punya tanggung jawab besar untuk itu," kata Juli.

Di sisi lain, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Sandi (Diskominsa) Aceh diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Alfajrian AB SE MM mengatakan, media harus menjaga kredibilitasnya karena semua pihak saat ini masih percaya pada pers di tengah gempuran berita bohong yang disebar melalui berbagai platform.

"Jangankan masyarakat, kami yang pengambil kebijakan pun masih sangat percaya sama pers," kata Alfajrian.

Kepercayaan ini, lanjutnya, jangan sampai tergerus akibat media mulai melakukan praktik-praktik yang mengarah pada menghilangkan kredibiltasnya sendiri.

"Pemerintah tidak bisa menanggulangi hoaks tanpa bantuan pers," tambahnya.  

Baca juga: Reza Munawir-Zuhri Noviandi Pimpin AJI Banda Aceh Periode 2024-2027

Sementara Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida menyampaikan, jurnalisme berkualitas menjadi tantangan saat ini mengingat masyarakat didominasi punya masalah malas baca.

"Sekarang, yang berkualiatas kadang orang malas baca karena menurut mereka bacaan yang berkualitas itu berat, kurang disukai dan sebagainya, ini tantangan," kata Nany.

Ketua AJI Indonesia itu juga mengingatkan kalau kecenderungan hoaks disebar oleh orang-orang tua, maka sudah semestinya anak-anak muda memantau sekaligus memberikan edukasi kepada mereka terhadap persoalan ini.

"Cuma kita kawan-kawan, anak muda, malas mengajari orang menggunakan smartphone dengan baik dan benar, ini juga tantangannya," kata Nany.

Selanjutnya Presidium Mafindo, Puji F Susanti mengatakan, salah satu penangkal hoaks adalah dengan prilaku berpikir kritis baik di kalangan jurnalis maupun masyarakat.

Sebab menurutnya, kemajuan AI tidak bisa dibendung lagi di tengah kondisi masyarakat yang belum siap secara literasi dan kerap kurang bijak menggunakan platform media sosial.

"Sebelum ada konflik saat sebuah informasi hoaks beredar, tugas kita adalah menanggulanginya, media punya peran besar untuk itu," kata Puji.

"Kita bisa menciptakan demokrasi yang lebih baik, terutama jelang Pilkada dan PON tahun ini, untuk itu melawan hoaks dan membangun jurnalisme berkualitas sudah semestinya menjadi tanggung jawab kita di era digital sekarang," pungkasnya. (*)

Baca juga: Zikri-Muzakir Terpilih Jadi Ketua dan Sekretaris AJI Lhokseumawe 2024-2027


 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved