VIDEO

VIDEO - Raup Cuan dari Misop Legendaris di Takengon, Pembayaran QRIS Jadi Primadona Wisatawan

Menurut Azmi, pembeli yang melakukan pembayaran pakai QRIS didominasi oleh pembeli dari luar Aceh, biasanya transaksi akan semakin meningkat

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Teuku Raja Maulana

SERAMBINEWS.COM - Jalan-jalan ke kota dingin Takengon, tak lengkap rasanya bila tak mencicipi kulinernya.

Ya, salah satu makanan yang mengoyangkan lidah di Kota Dingin adalah misop daging.

Sejenis makanan mie pakai kuah sop dan daging sajian dari warung Salmalero Cantino ini ternyata menjadi kuliner legendaris di Kota Takengon sejak tahun 1984.

Memiliki tekstur daging yang lembut, rempah kuahnya berasa di mulut dan nyaman di perut, menjadikan hidangan menjadi perpaduan yang pas untuk menghangatkan badan di kota dingin.

Daging yang digunakan pun daging kerbau dan melimpah.

Ngomong-ngomong soal misop, warung milik pak Azmi ini laku sampai 1000 porsi per harinya dengan omset Rp 8-10 juta.

Menariknya, warung misop ini sudah mengaplikasikan pembayaran digital menggunakan Quick Responses Code Indonesia Standar (QRIS).

Dengan hadirnya pembayaran menggunakan QRIS, Azmi mengakui jika usaha UMKM-nya melejit pesat.

Warung Misop yang memperkerjakan 10 karyawan ini sudah menerapkan pembayaran QRIS sejak setahun terakhir, alasannya  selain karena memudahkan pembeli dan juga pelaku UMKM tidak perlu setor ke bank.

Menurut Azmi, pembeli yang melakukan pembayaran pakai QRIS didominasi oleh pembeli dari luar Aceh, biasanya transaksi akan semakin meningkat jika memasuki waktu wekeend.

"Kalau untuk transaksi melalui QRIS banyak ,apalagi kalau untuk weekend, tamu-tamu dari luar daerah itu mereka lebih suka menggunakan QRIS," kata Azmi saat ditemui Serambinews.com, Sabtu (18/5/2024).

Tak hanya itu, kemudahan menggunakan QRIS juga semakin terasa sejak setahun terakhir.

Azmi mengatakan, jika sebelumnya sistem keuangannya belum terjadwal, namun setelah pakai QRIS kini keuangan semakin terjadwal dan tidak perlu repot setor uang ke bank.

Meski begitu, Azmi selaku pelaku UMKM menaruh harapan besar untuk QRIS, dia berharap, agar pihak terkait memperkecil jumlah pemotingan terhdap merchent UMKM. 

"Untuk pemotoongan pajaknya diperkecil dan pemotongannya maunya per hari, berapa transaksi dalam satu hari itu dipotongnya sekali aja, bukan per transaksi," pungkas Azmi. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved