Berita Pidie

Warga Protes Perekrutan PPS

Protes tersebut dilancarkan warga menyusul sebagian peserta PPS yang sempat lulus di pengumuman pertama justru dibatalkan pada hasil pengumuman kedua.

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM      
Kantor Sekretariat KIP Pidie 

SERAMBNEWS.COM, SIGLI - Warga memprotes perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pilkada di Pidie. Protes tersebut dilancarkan warga menyusul sebagian peserta PPS yang sempat lulus di pengumuman pertama justru dibatalkan pada hasil pengumuman kedua.

Ketua Tuha Peut Gampong Jambee, Kecamatan Delima, Syarifuddin (55) kepada Serambi, Selasa (28/5/2024) mengatakan, dirinya kecewa terhadap perekrutan PPS yang dilakukan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie.

Pasalnya, hasil kelulusan seleksi PPS, anak Syarifuddin bernama Asrina Saputri dan temannya, Muhammad Halul Adri dari Gampong Jambee dinyatakan lulus berdasarkan hasil pengumuman pertama.

Hasil kelulusan PPS yang diumumkan itu dengan dibubuhkan stempel KIP Pidie. Pengumuman kelulusan PPS diketahui anaknya sekitar pukul 11.00 WIB.

"Anak saya Asrima Saputri sangat gembira saat melihat hasil seleksi PPS yang diumumkan KIP Pidie. Anak saya memberitahukan kepada saya, sehingga saya menyarankan mandi lebih awal untuk pelantikan PPS di GOR Alun-alun Sigli, Ahad (26/5/2024)," jelasnya.

Namun, kata Syarifuddin, KIP Pidie juatru mengeluarkan hasil pengumuman kedua, ternyata nama anaknya Asrima Saputri dan Muhammad Halul Adri telah ditukar dengan nama lain. Posisi Asrima Saputri dan Muhammad Halul Adri melorot di posisi bawah sebagai pengganti. Sehingga anaknya gagal dilantik sebagai PPS di GOR Alun-Alun Sigli.

" Anak saya yang awalnya gembira hingga mau pakai baju putih dan rok hitam, tapi mendadak berubah kecewa, lantaran keluar pengumuman kedua, yang nama anaknya ditukar dengan lain. Tapi, saya tidak mempermasalahkan pengganti anak saya, namun sistem perekrutan yang sangat mengecewakan karena pengumuman hasil kelulusan dilakukan dua kali," jelasnya.

Kata Syarifuddin, dirinya sempat mempertanyakan ke KIP Pidie, terkait anaknya yang sempat lulus PPS, yang kemudian dibatalkan pada pengumuman kedua. Namun, ia tidak bertemu dengan komisioner KIP Pidie.

Seharusnya KIP Pidie memberikan krarifikasi terhadap dualisme pengumuman kelulusan PPS di media sosial. Pengumuman pertama Nomor : 376/PP.04.2-PU/1107/2024, yang nama Asrina Saputri dan temannya Muhammad Halul Adri lulus sebagai PPS. Namun, pada pengumuman kedua Nomor : 375/PP.04.02-Pu/1107/2024, yang nama Asrina Saputri dan temannya Muhammad Halul Adri telah ditukar dengan nama lain.

"Komisioner harus menjelaskan yang sebenarnya sehingga masyarakat mengetahui fakta yang sebenarnya. Sebab, pada perekrutan PPS pemilu, pengumuman kelulusan PPS hanya dikeluarkan satu kali. Kami masyarakat tidak mengetahui jika pengumuman pertama tidak sah atau bodong. Sebab, pengumuman pertama dan kedua sama, yang dibubuh stempel basah," ujarnya.

Untuk diketahui, tercatat 2.190 PPS pilkada 2024 dilantik Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto MSi, di GOR Alun-alun, Kecamatan Kota Sigli. Dalam pelantikan 2.190 PPS, ternyata jumlah wanita mendominasi sebagai PPS pilkada Pidie.(naz)

Akan Dilaporkan ke Polisi

Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KIP Pidie, Sufyan kepada Serambi, Senin (27/5/2024), menjelaskan, pengumuman  kelulusan PPS yang pertama beredar di medsos, bukan pengumuman resmi yang dikeluarkan pihaknya.

"Saya menduga adanya sabotase yang dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawan. Sebab, kejadian yang sama telah terjadi dua kali, yang pertama saat diumumkan kelulusan PPK. Tiba-tiba keluar pengumuman lulusan PPK di medsos yang bukan dikeluarkan secara resmi oleh KIP Pidie," kata Sufyan.

Ia menyebutkan, pengumuman resmi yang dikeluarkan KIP Pidie terhadap kelulusan PPS, diumumkan melalui akun resmi KIP di medsos pada pukul 00.00 WIB. Tapi, pengumuman PPS yang diduga disabotase telah beredar lebih dahulu di media sosial.

"Jadi, sabotase itu sudah terjadi dua kali saat perekrutan PPK dan PPS, maka Komisioner KIP Pidie akan duduk bersama untuk melaporkan masalah itu ke polisi. Sehingga masalah itu akan terang menderang nantinya," ujarnya.(naz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved