Budaya
Stan Aceh Jadi Magnet Pengunjung Melayu Serumpun di Medan
Tak hanya itu, Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh juga menampilkan stan pameran ekonomi kreatif
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Provinsi Aceh turut meramaikan event Gelar Melayu Serumpun yang berlangsung di Istana Maimun Medan, Sumatera Utara.
Acara yang digelar 29-1 Mei ini bertujuan untuk mempererat hubungan budaya antara provinsi-provinsi di Sumatera dan negara-negara serumpun yang memiliki ikatan budaya Melayu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mewakili Pj Gubernur Aceh mengungkapkan kebanggaannya terhadap partisipasi Aceh pada acara bertajuk "Tak Kan Hilang Melayu di Bumi" itu.
Dalam event tersebut, Aceh menampilkan berbagai pertunjukan budaya seperti tarian tradisional Jamee (Pemko Sabang), Tron U Laot (Pemkab Aceh Utara), Rapai Geleng (Disbudpar Aceh), tari kreasi Buluekat Kuneng (Pemkab Aceh Barat), Sigunca Hasee Sihah Ija (Pemkab Bireuen), dan Pocut Meurah Inseun (Pemko Lhokseumawe).
Tak hanya itu, Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh juga menampilkan stan pameran ekonomi kreatif berkolaborasi dengan Dekranasda Aceh.
Lalu ada juga penjualan paket wisata bekerja sama dengan travel agent dari Astindo Aceh, dalam rangka menyemarakkan PON Aceh-Sumut ke XXI 2024.
Baca juga: Dukung Melayu Rempang, Aliansi Melayu Tamiang Sampaikan Sikap di DPRK Aceh Tamiang
"Ini adalah momentum bagi Aceh untuk mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata kita. Melalui acara Gelar Melayu Serumpun ini, kita dapat memperkenalkan tarian budaya, promosi destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif kepada masyarakat yang lebih luas," ujar Almuniza.
Pengunjung yang hadir di stan sangat antusias menyaksikan berbagai pameran produk ekonomi kreatif dan promosi pariwisata Aceh. Pengunjung yang bersedia mengikuti kuis menarik seputar pariwisata Aceh mendapat suvenir ekonomi kreatif dan berkesempatan menyeruput kopi Aceh secara gratis.
Berbagai produk ekonomi kreatif khas Aceh juga laris manis. Tak sedikit delegasi/kontingen Gelar Melayu Serumpun yang hadir dari berbagai negara dan nusantara itu terpikat dengan pesona alam dan budaya Aceh, bahkan ada yang berencana melancong ke Aceh tahun ini usai mengunjungi stan “Cahaya Aceh” di lokasi acara.
“Pesona wisata Aceh sangat elok, kami nanti mau berlibur ke Aceh, salah satunya Pulau Banyak,” ujar Ahmad Shahir Bin Abdullah, Royal Malaysia Police Liaison Officer Consulate General of Malaysia Kota Medan. “Kopi Aceh rasanya kuat, tapi nikmat,” tambah penari tradisional dari India.
Menparekraf, Sandiaga Uno turut hadir di acara yang menjadikan sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif serta penguatan seni dan budaya Melayu baik di Indonesia maupun negara-negara serumpun lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan India.(*)
Bupati Minta RRI Singkil Dukung Pelestarian Budaya |
![]() |
---|
MAA Usulkan Permainan Tradisional Sebagai Ekstrakurikuler Adat Budaya Melayu |
![]() |
---|
Bangga! Padang, Sumatra Barat, Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Sosok Herman, Delegasi Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Asal Serambi Mekkah |
![]() |
---|
Pemerintah Serahkan Sertifikat Warisan Budaya tak Benda untuk Rateb Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.