Budaya

MAA Usulkan Permainan Tradisional Sebagai Ekstrakurikuler Adat Budaya Melayu

Dia menilai permainan tradisional efektif membangun interaksi yang sangat berguna dalam membentuk karakter generasi penerus.

|
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
HARI ANAK NASIONAL - Ketua MAA Aceh Tamiang, Muhammad Djuned Thahir terlihat antusias bermain tarik upih bersama anak kelompok belajar Sekolah Inspirasi Bangsa dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional 2025.  

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tamiang memberi apresiasi atas inisiatif Sekolah Inspirasi Bangsa menyelenggarakan permainan tradisional dalam menyambut Hari Anak Nasional 2025.

Ketua MAA Aceh Tamiang, Muhammad Djuned Thahir mengungkapkan banyak hal posisif dari kegiatan permainan di luar ruangan. 

Dia menilai permainan tradisional efektif membangun interaksi yang sangat berguna dalam membentuk karakter generasi penerus.

“Sudah jelas efeknya membuat fisik anak-anak lebih sehat, dan yang terpenting anak-anak peka dengan lingkungan karena ada interaksi di dalam permainan ini,” kata Djuned, Selasa (29/7/2025).

Atas dasar inilah MAA bersama Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tamiang merumuskan permainan tradisional ini sebagai muatan lokal di sekolah. 

Setidaknya kata dia, adat budaya melayu tidak luntur tergerus modernisasi zaman.

“Melalui ekstrakurikuler ini kita berharap agar tidak hilang, adat budaya melayu tetap terpelihara dengan baik,” harapnya.

Baca juga: Sejarah Pacu Jalur yang Curi Perhatian Dunia, Perlombaan Perahu Masyarakat Melayu Teluk Kuantan Riau

Diketahui dalam menyemarakkan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 sejumlah sejumlah orang tua dan puluhan anak meramaikan permainan tradisional

Beragam permainan nasional ini sengaja dipilih sebagai tema dengan berbagai alasan positif.

“Yang pertama jelas ingin membangun komunikasi antara anak dan orang tua,” kata ketua panitia, Maulana Habib, Selasa (29/7/2025).

Permainan tradisional dilakukan secara berkelompok sesuai kategori usia. Jenis permainan yang ditampilkan di antaranya tarik upih (pelepah) pecah piring, lompat tali dan tam-tam buku.

Melalui kegiatan ini pihaknya ingin mengingatkan kembali bahwa permainan tradisional tidak kalah seru dibanding gadget. 

Justru permainan tradisional yang dikembangkan oleh para orang tua lebih sehat karena melibatkan pergerakan fisik.

“Harapan kami anak-anak Aceh Tamiang tidak tergantung bermain gadget, bahwa ada permainan tradisional yang lebih seru dan membuat otot lebih sehat,” kata alumni angkatan pertama aksi remaja Sekolah Inpirasi Bangsa.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved