Wali Nanggroe Kunjungi Serambi, Bicara Sejarah Aceh yang Cemerlang hingga soal Cawagub Mualem

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al-Haytar bersama rombongannya berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia di Gampong Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (4/6/2024). Dalam kunjungannya itu, wali bicara banyak hal, mulai dari sejarah Aceh yang cemerlang, harapannya terhadap Aceh ke depan, hingga soal bakal calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengan Muzakir Manaf.

Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu sesekali diiringi gelak tawa.

Kedatangan Wali Nanggroe itu disambut langsung oleh Pemimpin Umum Serambi Indonesia Sjamsul Kahar, Pemimpin Redaksi Zainal Arifin M Nur, Pemimpin Perusahaan Mohd Din dan jajaran manajemen Serambi lainnya.

Wali menceritakan kembali proses damai Aceh, yang tidak mudah dicapai. Dia juga bercerita hebatnya orang Aceh tempo doeloe yang menjadi pedagang sukses di luar negeri, termasuk di Malaysia dan Singapura.

Pada akhir abad ke-18, salah seorang tokoh Aceh yang kaya raya di Malaysia adalah Tuanku Sayid Syarif Husein bin Abdurrahman Aidid.  Sayid Husen ini merupakan pengusaha kelahiran Aceh. Harta wakafnya hingga kini masih tersebar di Pulau Penang.

Haji Mahmud Haytar, ayahanda Paduka Wali Nanggroe, juga merupakan pengusaha sukses di Singapura. Sang ayah disebutnya juga jago bernegosiasi dengan pengusaha dari mancanegara. “Dia pergi ke Jepang, ke Eropa bernegosiasi dagang tahun 1938. Lon tanyong, lam bahasa peu neupeugah haba ngon awak nyan. Geujaweb lon peugah haba lam bahasa Aceh,” kata Malik Mahmud sambil tertawa saat mengenang kembali perbincangan dengan ayahnya. Itu sebab Wali berharap generasi ke depan harus lebih hebat. Dan Aceh punya semua potensi untuk itu, karena memiliki sumber daya alam melimpah. 

Saat ditanya bakal calon wakil gubernur pendamping Mualem, wali menyebut sedang diproses tim seleksi.  “Kami ada tim seleksi yang sudah dibentuk. Dan hasilnya itu masih belum sampai ke saya. Dan saya juga masih menunggu hasilnya, namun kita berharap yang terbaik mendampingi Mualem pada Pilkada nanti,” kata Wali Nanggroe.

Dia mengatakan, pada Pilkada yang akan berlangsung November 2024 nanti, ia berharap calon kepala daerah yang terpilih dapat membangun Aceh ke arah yang lebih baik lagi. Pasalnya, Aceh saat ini bagian dari Republik Indonesia.

“Aceh punya sejarah dan kekayaan alamnya meski pernah terjadi konflik di Aceh. Saya harap siapa saja yang menjadi gubernur nanti jalankan pembangunan rakyat Aceh yang lebih baik. Hal itu demi kepentingan Acehnya, jangan pribadi,” ungkapnya.

Dikatakan, Aceh mempunyai sejarah panjang saat konflik 30 tahun antara GAM dan RI, dan 10 tahun perlawanan DI/TII. Menurutnya, para gubernur dan wagub nanti yang terpilih harus memiliki target untuk membangun Aceh dengan kekayaan alamnya melimpah.

Menurut Malik Mahmud, jika Aceh sejahtera nantinya akan menyumbang kekuatan baik dari SDM dan sebagainya kepada RI. “Mari fokus untuk mensejahterakan rakyat Aceh. Dan Aceh dapat menyumbang kekuatan kepada Indonesia baik ekonomi, militer dan sebagainya,” pungkasnya.

Terima penghargaan Serambi Award

Dalam kunjungan itu, Pemimpin Umum Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar menyerahkan langsung piagam penghargaan Serambi Award kepada Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar.

Wali Nanggroe juga menyampaikan permintaan maafnya, karena tidak bisa hadir pada malam Apresiasi Serambi Award 2024 pada Jumat (31/5/2024) malam di Gedung AAC Dayan Dawood.

"Sebenarnya saya sangat berkeinginan hadir, tapi pada saat bersamaan kami ada acara pertemuan Tuha Lapan dari seluruh Aceh, di Langsa," ungkap Malik Mahmud.