Perang Gaza
Hamas: Israel Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diusulkan Amerika
Haniyeh juga menuduh AS menjadi bagian dari serangan itu, dan mengatakan bahwa pemerintahan Biden “tidak kalah kriminalnya” dibandingkan kepemimpinan
SERAMBINEWS.COM - Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas berbicara kepada Al Jazeera dalam bahasa Arab tentang kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan AS dan prospek untuk mengakhiri perang.
Dia mengatakan Israel menyerang kamp Nuseirat dan membebaskan empat tawanan Israel sambil membunuh sedikitnya 274 warga Palestina untuk menghalangi perjanjian apa pun yang akan mengakhiri perang.
Haniyeh juga menuduh AS menjadi bagian dari serangan itu, dan mengatakan bahwa pemerintahan Biden “tidak kalah kriminalnya” dibandingkan kepemimpinan Israel.
Sementara itu AS meminta Dewan Keamanan untuk melakukan pemungutan suara mengenai gencatan senjata di Gaza.
Amerika Serikat pada Minggu mengumumkan bahwa mereka telah meminta Dewan Keamanan PBB melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang mendukung rencana “gencatan senjata segera dengan pembebasan sandera” antara Israel dan Hamas.
Baca juga: Konflik Israel-Palestina, Menteri Haji Arab Saudi Larang Slogan-slogan Terkait Gaza di Mekah
Sumber-sumber diplomatik mengatakan pemungutan suara tersebut direncanakan pada hari Senin, namun belum dikonfirmasi oleh Korea Selatan, yang memegang jabatan presiden Dewan Keamanan untuk bulan Juni.
"Hari ini, Amerika Serikat meminta Dewan Keamanan untuk melakukan pemungutan suara... mendukung usulan yang dibahas," kata Nate Evans, juru bicara delegasi AS, tanpa menyebutkan tanggal pemungutan suara.
“Anggota dewan tidak boleh melewatkan kesempatan ini dan harus berbicara dengan satu suara untuk mendukung kesepakatan ini,” kata Evans.
Amerika Serikat, sekutu setia Israel, telah banyak dikritik karena menghalangi beberapa rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.
AS Pertimbangkan Kesepakatan Sepihak dengan Hamas untuk Bebaskan Tawanan AS
Para pejabat Gedung Putih telah membahas kemungkinan mencapai kesepakatan sepihak dengan Hamas untuk membebaskan lima tawanan Amerika di Gaza jika Israel tidak mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan kelompok tersebut, lapor NBC News, mengutip dua pejabat AS dan dua mantan pejabat AS yang mengetahui diskusi tersebut.
Mediator Qatar akan membantu memfasilitasi kesepakatan AS, yang akan mengecualikan Israel, kata para pejabat tersebut kepada NBC News.
Mereka tidak memberikan gambaran apa yang bisa ditawarkan AS kepada Hamas sebagai imbalan atas pembebasan para tawanan tersebut.
Gedung Putih yakin kelima tawanan tersebut masih berada di Gaza dan tiga jenazah warga AS lainnya yang terbunuh pada 7 Oktober masih berada di wilayah tersebut.
Blinken tiba di Kairo
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
Brigade Qassam Sergap Patroli Tentara Israel dengan Bom Tanam, 5 Tewas 20 Luka-luka |
![]() |
---|
Macron kepada Netanyahu: Anda telah Mempermalukan Seluruh Prancis |
![]() |
---|
PBB Sebut Memalukan Penyangkalan Israel atas Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Tentara Israel Terus Merangsek ke Kota Gaza, Bunuh dan Usir warga Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.