Dosen UIN Ar-Raniry Sebut Pencegahan Narkoba Harus Dimulai dari Keluarga

Ismiati mengatakan bahwa sangat kita sayangkan Aceh dengan status syariat Islam, namun berbagai kasus menyimpang, terutama kasus narkoba masih terjadi

Penulis: Muhammad Hadi | Editor: Amirullah
For Serambinews
Kesbangpol Aceh mengadakan kegiatan dialog tentang keluarga sebagai pilar penting pencegahan narkoba dengan masyarakat Blangkejren yang bertempat di Aula Hotel Ari noval. 

SERAMBINEWS.COM - Kesbangpol Aceh mengadakan kegiatan dialog tentang keluarga sebagai pilar penting pencegahan narkoba dengan masyarakat Blangkejren yang bertempat di Aula Hotel Ari noval.

Kegiatan dialog dibuka oleh Surya Edi Rahman S.IP, MA, selaku analis kebijakan Ahli Muda di Kesbangpol Aceh. Kegiatan ini menghadirkan dua nara sumber, yaitu Dr. Nevrizal, M.H selaku Kaban Kebangpol Gayo luwes, dan Ismiati, S.Ag, M.Si, Ph.D, Dosen psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Ismiati mengatakan bahwa sangat kita sayangkan Aceh dengan status syariat Islam, namun berbagai kasus menyimpang, terutama kasus narkoba masih terus saja terjadi dan bahkan terkesan makin sulit dibendung.

Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, yang tidak hanya berdampak fisik, psikis namun juga sosial secara luas, diperlukan upaya upaya yang bersifat holistik.

Sebab kerusakan otak akibat pengaruh narkoba tidak hanya merugikan pemakai saja, tapi dapat menjadi pemicu terhadap tindakan kriminalitas lainnya, yang pasti dapat menganggu tidak hanya keluarga pengguna tapi juga mèresahkan masyarakat secara luas.

Mengingat begitu besar bahaya yang ditimbulkan Ismiati mengajak semua elemen masyarakat untuk bersinergi mengambil peran dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Berbagai upaya pemberantasan sudah dilakukan pemerintah, seperti membuat UU dan menindak pelaku, namun hal ini tidak cukup tanpa adaya upaya pencegahan.

Pencegahan seyogyanya dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah Madrasatul Ula, yaitu sekolah pertama bagi anak, di mana mereka belajar tentang nilai-nilai moral, dasar-dasar agama, dan budi pekerti luhur.

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, kalau ingin memperbaiki masyarakat hendaknya dimulai dari memperbaiki keluarga.

Kedekatan emosional yang terbangun antara orang tua dengan anak, akan membuat anak merasakan bahwa orangtua adalah tempat mereka berbagi cerita terutama ketika mereka mempunyai masalah, sehingga mereka tidak akan curhat pada orang yang salah dan menjadikan narkoba sebagai tempat pelarian untuk menyelesaikan masalahnya.

Model orang tua yang demokratis dalam pengasuhan akan membuat anak akan lebih punya daya tahan dalam menghadapi masalah hidup tanpa melakukan jalan pintas yang akhirnya justru berdampak buruk.

Orang tua perlu menanamkan nilai nilai kejujuran dan melatih sikap asertif pada anak, untuk berani mengatakan " tidak " terhadap apapun perilaku yang menyimpang dari nilai nilai agama dan norma norma yang berlaku, sehingga anak tidak gampang dipengaruhi dan diajak untuk mencoba coba pakai narkoba.

Peserta kegiatan ini dihadiri oleh kaum ibu yang datang dari berbagai profesi,antara lain dokter, pegiat narkoba, pngusaha, mantan kadis pemberdayaan perempuan dan anak, guru, dan ibu rumah tangga.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved