Perang Gaza

Laut Mengamuk, AS Bongkar Dermaga Apung untuk Mengirim Bantuan Kemanusiaan di Lepas Pantai Gaza

Dermaga tersebut baru disambungkan kembali ke pantai Gaza seminggu yang lalu, setelah mengalami kerusakan akibat badai pada bulan Mei yang memerlukan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Komando Pusat AS
Dermaga sementara tersebut dimaksudkan untuk membantu menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Dermaga Amerika yang digunakan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza untuk sementara akan dipindahkan ke pelabuhan Israel untuk melindunginya dari kemungkinan terjadinya amukan laut lepas akibat cuaca ekstrem, kata militer AS pada Jumat.

Dermaga tersebut baru disambungkan kembali ke pantai Gaza seminggu yang lalu, setelah mengalami kerusakan akibat badai pada bulan Mei yang memerlukan perbaikan di Ashdod, di mana dermaga tersebut akan dibangun kembali untuk menghindari cuaca buruk terbaru.

“Hari ini, karena perkiraan terjadinya laut lepas, dermaga sementara akan dipindahkan dari posisinya di Gaza dan ditarik kembali ke Ashdod, Israel,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah postingan di media sosial.

“Keselamatan anggota pasukan kami adalah prioritas utama dan relokasi sementara dermaga akan mencegah kerusakan struktural yang disebabkan oleh peningkatan kondisi laut,” katanya.

Baca juga: VIDEO Tentara Israel Dilumpuhkan Hamas Sebelum Niatnya Serang Hamas, Perwira Tewas Tertimpa Gedung

Pengiriman bantuan melalui dermaga – yang sejauh ini berjumlah lebih dari 3.500 metrik ton (7,7 juta pon) – akan dilanjutkan setelah laut tenang, tambah CENTCOM.

Gelombang laut yang tinggi mengganggu pengiriman bantuan selama dua hari mulai akhir pekan lalu, namun dermaga tidak harus dipisahkan dari pantai dalam hal ini, dan pengiriman kembali dilanjutkan pada hari Selasa.

Dalam tantangan yang lebih serius terhadap upaya pengiriman bantuan melalui laut, Program Pangan Dunia PBB telah menangguhkan distribusi bantuan yang datang melalui dermaga untuk menilai situasi keamanan.

Tindakan ini dilakukan setelah Israel melancarkan operasi militer mematikan di dekatnya yang membebaskan empat tawanan, namun menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 274 warga Palestina tewas.

Gaza menderita akibat perang paling mematikan di Israel yang menewaskan lebih dari 37.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Ribuan lainnya diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.

Perang tersebut dipicu oleh serangan tanggal 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.194 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Orang-orang bersenjata Palestina juga menawan sekitar 250 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza

Hamas mengatakan serangan itu terjadi sebagai respons terhadap pendudukan dan agresi Israel selama puluhan tahun terhadap rakyat Palestina.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved