Idul Adha 1445 H

Esensi Ibadah Kurban, Ini Penjelasan Pakar Ilmu Tafsir UIN Ar-Raniriy pada Khutbah Idul Adha

Ia menyebutkan, pahala kurban akan dibalas dengan 700 ekor atau 700 kebaikan dari apa yang dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha.

|
Penulis: Idris Ismail | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Dr Tgk H Fahmi Sofyan Lc MA menyampaikan khutbah Idul Adha di Masjid Istiqamah Blang Paseh,Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Senin (18/6/2024). 

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI -  Pakar Ilmu Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Tgk H Fahmi Sofyan Lc MA menyampaikan khutbah Idul Adha 1445 H di Masjid Istiqamah Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Senin (18/6/2024).

Dalam duurasi 45 menit khutbah Idul Adha, Fahmi Sofyan menyampaikan esensi atau hal pokok pada ibadah kurban yang berdampak secara langsung baik di dunia dan akhirat.

Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda ini menyebutkan, esensi pertama kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Kurban bermaka karib yang artinya dekat. "Jadi berkurban merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah Swt," kata Dr Fahmi.

Ia menyebutkan, pahala kurban akan dibalas dengan 700 ekor atau 700 kebaikan dari apa yang dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha.

Karena itu, hewan kurban harus dicari yang paling sempurna bentuk dan kondisinya.

Selain mendekatkan diri kepada Allah, kurban juga akan menumbuhkan semangat berinteraksi sosial sesama manusia.

"Pasang niat tulus untuk berkurban demi meraih Ridha Allah Swt sehingga apa yang dikurbankan mendapat ganjaran yang terbaik," ujarnya.

Dr Fahmi juga menceritakan tentang ketulusan Nabi Ibrahim AS ketika diminta menunaikan hajatnya kepada Allah, yaitu menyembelih anak semata wayangnya, Nabi Ismail AS. 

Esensi yang kedua ibadah kurban, kata Dr Fahmi, adalah wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada setiap manusia.

Nikmat Allah yang diberikan tidak hanya sebatas uang, tapi beragam nikmat yang berikan berupa kesehatan, mata yang tak buta, kaki yang kokoh dalam berjalan dan lainnya sebagainya.

Maka berkurban sebagai wujud rasa syukur sehingga Allah akan melipatgandakan keberkahan rezeki dalam berbagai sisi kehidupan.

"Pada hakikatnya berkurban bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga bermanfaat besar bagi segenap saudara," ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved