Berita Banda Aceh

Ribuan Jamaah Tunaikan Shalat Idul Adha di Blangpadang, Khatib Ajak Teladani Nabi Ibrahim dan Ismail

Bahkan, betapa mulianya Nabi Ibrahim dan memikirkan ummat meski dalam keadaan harus 'mengorbankan' putranya.

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI
Ribuan jamaah dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan sekitarnya memadati Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, melaksanakan Shalat Idul Adha 1445 H, pada Senin (17/6/2024) pagi. 

Bulan Zulhijjah dan pelaksanaan ibadah haji, serta ibadah kurban yang dilakukan oleh umat Islam, seyogyanya menjadi perenungan dan introspeksi diri setiap muslim.

Khatib mengatakan, bagaimana  jamaah haji melakukan perenungan di Arafah dan mabit di Muzdalifah sampai pada puncaknya berada di Mina melakukan lontar jamarah.

"Ini adalah momen penting bagi kita semua, kita harus melempar sifat-sifat syaitan dalam diri kita. Buanglah siafat-sifat syaitan pada diri kita, kesombongan, kedengkian, semua itu akan membawa kepada permusuhan dan kehancuran," katanya.

Prof Muzakkir menyebut, bahwa setiap muslim harus melakukan perenungan, harus mengenal diri karena pada saatnya bumi yang fana ini, semuanya akan kita tinggalkan.

Khatib menekankan pentingnya introspeksi diri dan merenungkan tujuan hidup di dunia.

Menurutnya, harta, anak, dan keturunan hanyalah titipan yang akan ditinggalkan.

Amal shalehlah yang akan menjadi bekal di akhirat.

Prof Muzakkir kemudian mengajak jamaah untuk meneladani Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS dalam kisah kurban.

Keduanya menunjukkan ketaatan dan ketaqwaan yang luar biasa kepada Allah SWT.

Khatib mengingatkan bahwa kurban bukan hanya menyembelih hewan, tetapi juga menumbuhkan sifat-sifat mulia, taqwa, dan menjauhkan sifat-sifat tercela.

"Nabiyullah Ismail adalah simbol apa yang kita miliki di dunia ini, kita cinta kepada harta, tapi adakah harta itu membawa kita kepada kebaikan? Kita cinta kepada jabatan dan kekuasaan, tapi adakah hal itu mendatangkan ridha dari Allah Swt?  Kita cinta kepada anak dan kekuarga, tapi adakah mereka juga bersujud kepada Allah Swt?," ujar Muzakkir.

Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kata Prof Muzakkir harus menjadi teladan bagi umat Islam.

Bahkan, betapa mulianya Nabi Ibrahim dan memikirkan ummat meski dalam keadaan harus 'mengorbankan' putranya.

Khatib lalu membacakan Surat Ibrahim ayat 40 yang artinya; Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.(*)
 

Baca juga: WBP Rutan Kajhu Rayakan Idul Adha dengan Sembelih 3 Ekor Kurban


 
Satu lampiran • Dipindai dengan Gmail 
 
 
 
 
 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved