Berita Aceh Utara

Rehab Bendung Krueng Pase di Aceh Utara Sudah Sebulan Dikerjakan

Proyek rehabilitasi Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase yang berada di perbatasan Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia dengan Desa Maddi Kecama

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Foto Dok BWS Sumatera 1
Proyek rehabilitasi Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase yang berada di perbatasan Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara, sudah sebulan dikerjakan. 

 Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Proyek rehabilitasi Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase yang berada di perbatasan Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara, sudah sebulan dikerjakan.

Proyek itu dimenangkan PT Casanova Makmur Perkasa, yang beralamat di Banda Aceh, dengan nilai penawaran Rp 22.8 miliar setelah tender ulang.

 

Karena rehab tahap pertama dengan masa pengerjaan proyek tersebut mulai 12 Oktober 2021 sampai dengan 30 Desember 2022, gagal dituntaskan PT Rudi Jaya asal Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai kontrak Rp 44.8 miliar, yang bersumber dana dari APBN.

 

Dampak dari itu, 8.922 hektare areal sawah yang berada di delapan kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dan satu kecamatan di Lhokseumawe tidak bisa digarap selama tiga tahun terakhir.

 

Sehingga petani kehilangan pendapatan mencapai Rp 2 triliun berdasarkan hitungan Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara.

 

Kini proyek rehab bendung tersebut kembali dikerjakan dan sudah sebulan lamanya. Untuk mengantisipasi lambannya realisasi proyek itu, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I meminta supaya rekanan proyek tersebut dapat menambah alat dan tenaga kerja.

Agar dapat dituntaskan pada akhir 2024 sesuai dengan masa kontrak, sehingga pada awal 2025 bendung sudah dapat mengaliri sawah warga.

“Kontraknya di April, efektif bekerjanya satu bulan ini. Alhamdulillah kita masih optimis (dapat diselesaikan tepat waktu),” ujar Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa II Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (SNVT PJPA) BWS Sumatera I Syafrepi Hasibuan ST, kepada Serambiews.com, kemarin.

 

Rehab bendung tersebut mulai dikerjakan pada awal April 2024, dan saat ini rata-rata item pekerjaan baru mencapai 10-15 persen.

Baca juga: Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029: Yahudi, Pendidikan, Montasik, Peusangan, Meukek - Bagian V

Item pekerjaan yang dilaksanakan rekanan saat ini pembangunan lantai apron bendung sudah selesai pengerjaannya.

 

Lalu sayap hulu bendung dan untuk item kantong lumpur kanan pembangunannya sudah mencapai 75 persen.

 

Untuk tubuh bendung saat realisasinya sudah mencapai 10 persen. 

 


“Untuk pilar penguras bendung sudah kita cor setinggi satu meter setengah dari bawah, tapi belum kita hitung progresnya,” kata Syafrepi.

 

Sedangkan kantong lumpur kiri saat ini dalam proses pengerjaan dan ditargetkan bisa diselesaikan pada akhir Juni 2024.

 

Untuk memastikan semua item bisa diselesaikan pengerjaannya, Syafrepi menyebutkan, setiap pekan dirinya turun langsung ke lokasi dan juga ada tim yang selalu mengawasi pekerjaan tersebut.

Baca juga: Syahdu, Idul Adha di KBRI Paris, Ratusan WNI Hadiri Shalat Ied dan Halalbihalal

“Kita selalu mengontrol dan memacu agar target setiap bulannya itu dapat tercapai,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen SNVT PJPA.

 

Ditambahkan, dari segi keuangan rekanan ini belum ada kendala. “Saat ini ada tiga Ekskavator di lapangan, tapi kita sudah sampaikan supaya ditambahkan satu alat lagi, dan kita minta juga untuk penambahan jumlah tenaga kerja, apalagi sudah tambah alat,” katanya.

 

Untuk saat ini jumlah tenaga kerja saat ini di lapangan mencapai 75 orang.(*)

 

 

 

 

 

 

 


 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved