Perang Gaza

GAZA TERKINI - Tank Israel Bombardir Tenda Pengungsi di Rafah, Ranjau Pejuang Hamas Ledakkan Markava

Gedung Putih menggambarkan kritik Benjamin Netanyahu terhadap penangguhan pengiriman senjata AS ke Israel sebagai hal yang menjengkelkan dan mengecewa

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/media brigade alqassam
Adegan tank Markava Israel dibidik pejuang Hamas dengan Rudal Yassin 105. 

Hal serupa juga terjadi di bagian utara Jalur Gaza, di mana serangan udara terus menargetkan rumah-rumah penduduk di lingkungan Shujayea di jantung Kota Gaza.

Tim pertahanan sipil Palestina berhasil menemukan jenazah empat warga Palestina setelah empat hari menjadi sasaran empat hari lalu di kamp Nuseirat.

Kami baru saja menerima jenazah mereka di Rumah Sakit Al-Aqsa, dan warga Palestina masih mengungsi dari satu tempat ke tempat lain, berjuang untuk mendapatkan air dan makanan.

Rekap perkembangan terkini

Pertempuran sengit sedang berlangsung di Gaza, dengan militer Israel membom Kota Gaza di utara, sementara Hamas mengklaim telah meledakkan sebuah tank Israel, menewaskan awaknya, di Rafah di selatan.

Hamas mengatakan pihaknya merencanakan tindakan hukum terhadap permintaan kepala jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin puncaknya, dan menyebut tuduhan kejahatan perang tidak berdasar.

Presiden Siprus Nikos Christodoulides membantah negaranya terlibat dalam konflik Israel-Hizbullah, menyusul ancaman dari kelompok bersenjata Lebanon bahwa mereka adalah target militer yang sah jika mereka terus membantu Israel.

Dermaga sementara yang dibangun AS yang bertujuan untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza kembali beroperasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan telah dilanjutkan, kata Pentagon.

Gedung Putih menggambarkan klaim Perdana Menteri Netanyahu bahwa Washington telah menahan senjata dari Israel sebagai tidak benar dan membingungkan.

PBB masih mengkaji apakah lembaga dan staf dapat menggunakan dermaga bantuan Gaza yang dibangun AS

Perserikatan Bangsa-Bangsa masih menilai apakah aman bagi badan-badan dan personel PBB untuk mengambil bagian dalam pengiriman bantuan kemanusiaan menggunakan dermaga militer AS di pantai Gaza di tengah klaim bahwa dermaga apung tersebut mungkin telah digunakan oleh pasukan Israel selama operasi berdarah mereka pada 8 Juni untuk membebaskan tawanan.

Saat ini tidak ada batas waktu untuk menyelesaikan penilaian tersebut, kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq pada hari Kamis, kantor berita AP melaporkan.

Jika Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB memutuskan bahwa staf dapat melanjutkan operasi melalui dermaga, “maka Program Pangan Dunia siap melakukannya berdasarkan prinsip-prinsip intinya,” kata Haq, mengacu pada komitmen PBB terhadap netralitas dan independensi dalam bidang kemanusiaan.

Operasi Israel, yang menewaskan lebih dari 270 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, terkait dengan dermaga AS ketika sebuah helikopter Israel mendarat di dekat dermaga untuk membawa empat tawanan Israel yang dibebaskan dan seorang tentara Israel yang terluka.

Baik pasukan AS maupun Israel menyangkal bahwa dermaga tersebut berperan dalam operasi tersebut.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved