Video

VIDEO Geger! Jepang Dilanda Bakteri 'Pemakan Daging' Mematikan, Penderita Tewas dalam 48 Jam

Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan kasus infeksi bakteri pemakan daging mencapai rekor tertinggi sejak pertama kali melanda pada tahun 1999 silam

Editor: Teuku Fauzan

SERAMBINEWS.COM - Jepang dilanda gelombang kasus infeksi sindrom syok toksik streptokokus (STSS) alias bakteri 'pemakan daging'.

Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan kasus infeksi bakteri pemakan daging mencapai rekor tertinggi sejak pertama kali melanda pada tahun 1999 silam.

Kasus bakteri pemakan daging tercatat telah mencapai 977 kasus dan memiliki angka kematian hingga 30 persen.

Dilaporkan 77 orang meninggal sejak Januari hingga Maret 2024 akibat infeksi mematikan tersebut.

Dengan tingkat infeksi saat ini, jumlah kasus di Jepang diprediksi bisa mencapai 2.500 pada tahun ini.

Mengutip Tribunnews.com, Sabtu (22/6/2024), Kementerian Kesehatan Jepang menuturkan, infeksi ini sangat mematikan.

Baca juga: Wanita Ini Syok Divonis 2 Penyakit Menular Seksual, Padahal 2 Tahun Sudah Tak Berhubungan, Kok Bisa?

Pasalnya tak lama setelah seorang pasien menyadari adanya pembengkakan di kaki pada pagi hari, pembengkakan tersebut dapat meluas hingga ke lutut pada siang hari.

Berdasarkan laporan Departement Kesehatan Jepang, kebanyakan pasien yang diserang bakteri pemakan daging ini, meninggal dalam waktu 48 jam.

Para ahli masih menyelidiki faktor apa yang menyebabkan lonjakan jumlah pengidap bakteri mematikan tersebut.

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang (NIID) melaporkan, masih banyak yang belum mengetahui mekanisme penularan dan kerja infeksi tersebut dalam tubuh.

Namun demikian, merebaknya STSS di Jepang kemungkinan disebabkan karena melemahnya sistem kekebalan tubuh, pasca Covid-19 yang melanda dunia sejak 2019 hingga 2021 lalu.(*)

Baca juga: Ketahui, 6 Penyakit Menular yang Sering Muncul di Musim Hujan, Apa Saja dan Simak Cara Mencegahnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved