Berita Banda Aceh
HUDA Bahas Pemimpin Ideal untuk Aceh
“Masyarakat sering mempertanyakan dimana salahnya sehingga kita gagal memiliki kepemimpinan yang kharismatik dan berwibawa
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
“Masyarakat sering mempertanyakan dimana salahnya sehingga kita gagal memiliki kepemimpinan yang kharismatik dan berwibawa
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pengurus Besar (PB) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) menggelar seminar kebangsaan dengan tema “Menemukan Pemimpin Ideal untuk Aceh” di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Sabtu (29/6/2024).
Seminar ini dihadiri seribuan peserta ini menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PB HUDA, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop Jeunieb serta moderator akademisi Universitas Malikussaleh, Dr Rizwan H Ali MA.
Tu Sop dalam paparannya mengatakan ahlussunnah wal jama'ah merupakan konsep yang universal dan menjadi solusi di setiap zaman dari masa Rasulullah Saw hingga saat ini.
Baca juga: Terpilih Aklamasi di Muswil Pertama, Darlis Aziz Pimpin Prima DMI Aceh
Menurut Tu Sop, sesungguhnya paradigma ahlussunnah wal jama’ah yang wasathiyah itu berfungsi untuk membangun peradaban dan pranata sosial masyarakat.
“Masyarakat sering mempertanyakan dimana salahnya sehingga kita gagal memiliki kepemimpinan yang kharismatik dan berwibawa seperti konsep ideal dalam Islam.
Kenapa sekarang konsep kepemimpinan ideal itu sudah terdegradasi, dimanakah salahnya?” ujarnya.
Tu Sop mengatakan, apa yang terjadi hari ini tidak bisa disalahkan demokrasi. Jadi yang perlu dipikirkan bagaimana konsep ahlussunnah wal jama’ah menyesuaikan dengan era demokrasi, khususnya dalam melahirkan orang-orang yang ahli untuk memilih dan ahli untuk dipilih.
“Antara imamah (pemimpin) dan para pemilih pemimpin itu sebenarnya dua-duanya harus ahli. Maksudnya sang pemimpin dan yang memilih pemimpin itu harus ahli.
Dalam konsep ahlussunnah wal jama’ah yang disusun para ulama terdahulu, ada istilahnya ahlul imamah dan ahlul ikhtiar (yang memilih pemimpin),” urai Tu Sop.
“Sekarang keadaannya bagaimana. Kita menyerahkan urusan ini pada yang bukan ahlinya. Yang memilih tidak ahli dalam memilih, yang dipilih tidak ahli untuk dipilih.
Akhirnya negeri ini tidak terurus dengan baik sehingga terjadilah berbagai masalah,” tambahnya.
“Ketika Aceh tidak maju, yang disalahkan syariat Islam. Ketika angka perceraian tinggi, yang dikambing hitamkan juga syari’at Islam.
Berarti kita gagal memahami syariat. Di sini maka ada pertanyaan mungkinkah negeri ini jadi bersyariat kalau paradigma kita politik kita tidak bersyariat,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua PWNU Aceh yang mewakili ketua panitia, Tgk H Faisal Ali mengatakan pihaknya memilih tema ‘Menemukan Pemimpin Ideal untuk Aceh’ dalam seminar ini karena Aceh akan menyelenggarakan Pilkada 2024.
Mahasiswa USK Sulap Limbah Jadi Emas, Raih Prestasi Nasional Lewat Jecopeat |
![]() |
---|
BMKG: Puncak Musim Penghujan, Aceh Siaga Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
MTsN 1 Model Banda Aceh Raih Juara II dan III Robotic Competition |
![]() |
---|
HUDA Undang Seluruh Parpol |
![]() |
---|
Pria Lansia Ditemukan Meninggal Dalam Kios di Peunayong, Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.