Berita Banda Aceh

Waspada! Kasus Homoseksual di Banda Aceh Ibarat Fenomena Gunung Es

Fenomena ini bukan hanya soal pelanggaran moral, tapi juga ancaman terhadap struktur sosial dan nilai-nilai dasar masyarakat Aceh. 

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
FENOMENA GUNUNG ES - Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Dr Musriadi mentamsilkan kasus LGBT di Banda Aceh ibarat fenomena gunung es. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Terkuaknya kasus LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer atau Questioning) di Banda Aceh menjadi alarm besar bagi masyarakat dan Pemerintah Aceh.

Saat ini, kasus homoseksual yang menjadi bagian dari LGBTQ laksana fenomena gunung es

Kecil dipermukaan, namun masalah besar tersembunyi di dasar.

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Dr Musriadi menyerukan, agar ulama dan umara (pemerintah) di Aceh berkolaborasi secara serius dalam menangani fenomena LGBTQ di Serambi Mekkah. 

"Persoalan ini tidak hanya perlu disikapi secara hukum dan regulasi, tetapi juga secara sosial dan edukatif agar tidak merusak tatanan kehidupan masyarakat Aceh yang berlandaskan syariat Islam," ungkapnya, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, fenomena ini bukan hanya soal pelanggaran moral, tapi juga ancaman terhadap struktur sosial dan nilai-nilai dasar masyarakat Aceh. 

Baca juga: Mantap! Hukuman Pelaku LGBT Diperberat, DPRA Siap Revisi Qanun Jinayat

Karena itu, ulama dan umara harus bergandengan tangan---baik dalam membentuk regulasi maupun dalam pembinaan sosial yang menyentuh akar masalahnya.

Pemerintah daerah bersama MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) serta lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat harus memperkuat sinergi dalam memberikan edukasi, pembinaan, dan pengawasan sosial.

Dia mengungkapkan, upaya represif melalui penegakan qanun memang penting, tetapi pendekatan sosiologis dan kultural juga harus berjalan seimbang agar penanganan tidak bersifat reaktif semata.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan sanksi. Perlu ada langkah pencegahan dan pembinaan yang berkelanjutan, terutama di kalangan generasi muda. Aceh harus menjadi contoh bagaimana syariat dijalankan dengan bijaksana, tegas namun tetap manusiawi," terangnya.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk memperkuat regulasi daerah yang mengatur pembinaan moral dan perlindungan generasi muda dari pengaruh perilaku menyimpang, baik melalui pendidikan formal, sosial, maupun keagamaan.

Baca juga: Orang Tua Harus Tahu Ini, Pengalaman Masa Kecil Bisa Pengaruhi Seorang Jadi LGBT

"Setiap langkah kebijakan berpihak pada penguatan nilai-nilai Islam dan perlindungan sosial masyarakat. Kita harus memastikan Aceh tetap teguh sebagai Serambi Mekkah,” tegas politisi PAN ini.

Untuk itu, Musriadi berharap semua pihak tidak menuding semata, tetapi terlibat aktif membangun kesadaran kolektif untuk menjaga marwah Aceh melalui kolaborasi antara pemerintah, ulama, tokoh adat, dan masyarakat luas.

Sebelumnya, tim Liputan Eksklusif Serambi Indonesia mengungkap maraknya kasus LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer atau Questioning) di Banda Aceh dengan menurunkan berita berjudul “Pernikahan yang Terkoyak Homoseksual” pada edisi Minggu (12/10/2025). 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved