Mihrab

Kebijaksanaan Negara Arab Pada Konflik Palestina

“Ketidakmampuan untuk merespons panggilan ini menunjukkan adanya kekurangan dalam keimanan dan ketulusan niat,” ujar Tgk Mustafa.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Tangkap Layar Youtube SERAMBINEWS
Ketua Umum DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla, S.Pd.I 

Kebijaksanaan Negara Arab Pada Konflik Palestina

SERAMBINEWS.COM - Konflik Palestina-Israel adalah salah satu isu yang paling memprihatinkan dalam sejarah modern.

Meskipun memiliki hubungan budaya, agama, dan sejarah yang erat dengan Palestina, banyak negara Arab tampak enggan memberikan dukungan yang signifikan terhadap perjuangan Palestina.

Dari perspektif Islam, keenganan untuk terlibat dalam perjuangan yang sah sering kali dilihat sebagai tanda kelemahan iman dan komitmen moral.

Ayat-ayat dalam Surah At-Taubah menekankan bahwa Allah menguji hamba-Nya dengan berbagai cara, termasuk panggilan untuk berjihad.

“Ketidakmampuan untuk merespons panggilan ini menunjukkan adanya kekurangan dalam keimanan dan ketulusan niat,” ujar Ketua DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla pada Kamis (4/7/2024).

Namun, lanjutnya, penting untuk mempertimbangkan bahwa keputusan untuk tidak terlibat dalam konflik juga dapat didasarkan pada pertimbangan hikmah dan kebijaksanaan yang lebih luas.

Dalam beberapa kasus, ketidakikutsertaan mungkin adalah strategi untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam QS At-Taubah ayat 47.

“Dalam konteks negara-negara Arab, keputusan untuk tidak terlibat langsung mungkin juga dipengaruhi oleh pertimbangan ini, meskipun sering dipersepsikan sebagai tanda kelemahan atau pengkhianatan,” sebut Tgk Mustafa.

Karena itu, untuk menciptakan perubahan yang nyata dalam mendukung Palestina, negara-negara Arab perlu merefleksikan kembali posisi mereka dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat solidaritas mereka.

“Negara-negara Arab perlu mengembangkan kepemimpinan yang mampu memobilisasi dan mengarahkan dukungan kolektif untuk Palestina,"

"Ini memerlukan pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan mampu menavigasi kompleksitas politik dan diplomatik dengan bijaksana,” paparnya.

Negara-negara Arab juga perlu menemukan cara untuk menegaskan dukungan mereka kepada Palestina tanpa mengorbankan stabilitas dan keamanan nasional mereka.

Ini memerlukan pendekatan diplomasi yang lebih cerdas dan negosiasi yang lebih strategis, yang mampu menyeimbangkan kepentingan domestik dan komitmen internasional mereka.

Selain dukungan militer dan diplomatik, negara-negara Arab juga dapat memainkan peran penting dalam memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan kepada Palestina.

Ini tidak hanya membantu mengurangi penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam perundingan dan konflik.

Konflik Palestina-Israel adalah isu kompleks yang membutuhkan respons yang cermat dan bijaksana dari negara-negara Arab.

Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi keterlibatan mereka, refleksi dari ayat-ayat dalam Surah At-Taubah memberikan wawasan yang berharga tentang motivasi dan konsekuensi dari tindakan mereka.

“Dengan membangun solidaritas yang lebih kuat dan meningkatkan kesiapan mereka, negara-negara Arab dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam mendukung Palestina dan mencapai solusi yang adil dan damai bagi semua pihak,” sebut Tgk Mustafa.

Melalui refleksi yang lebih dalam dan tindakan yang lebih tegas, ada harapan bahwa negara-negara Arab dapat memperkuat peran mereka dalam perjuangan ini dan membawa perubahan positif bagi Palestina dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. (ar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved