Duta Besar Kagumi Inovasi Nilam USK, Buka Pembicaraan Kolaborasi dengan Perusahaan Jerman
Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel menyampaikan apresiasi dan rasa kagumnya terhadap inovasi hasil riset ARC-USK Banda Aceh.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
"Dengan berbagai upaya riset dan inovasi yang dilakukan ARC USK, saat ini petani bertambah semangat menanam nilam. Harga nilam saat ini juga sangat baik sehingga produktivitas dan pendapatan petani ikut meningkat," jelas Rudi.
"Saat covid 2019, inovasi produk turunan nilam seperti hand sanitizer, telah ikut membantu kelangkaan cairan anti kuman untuk tangan yang sangat praktis digunakan. Hand sanitizer nilam produksi ARC USK telah membantu situasi darurat saat itu," tutup akademisi yang merupakan Doktor Teknik Mesin lulusan Jerman ini.
Baca juga: Turun, Update Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam, Jumat 5 Juli 2024
Sementara itu, Wakil Rektor 1 USK, Agussabti dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Jerman atas kunjungannya ke USK.
Menurutnya, USK siap bekerjasama dengan Jerman dalam berbagai bidang. Apalagi banyak dosen USK merupakan alumni dari berbagai universitas ternama di Jerman.
"USK memiliki 12 Fakultas dan lebih dari 140 prodi dengan 34 ribu mahasiswa dan sekitar 1700 dosen. Hal ini merupakan potensi besar untuk bisa melaksanakan berbagai program kerjasama antara 2 negara," jelas Agussabti.
"USK siap bekerjasama dalam kolaborasi pendidikan, penelitian, inovasi dan bisnis dengan berbagai institusi Jerman di masa yang akan datang," tutupnya.
Diskusi berlangsung dengan berbagai pertanyaan, sharing ide dan gagasan terkait kolaborasi Indonesia Jerman dalam suasana santai tapi serius.
Dalam kunjungan tersebut Duta Besar Jerman didampingi oleh Honorarkonsul Jerman dari Medan, Daniel Adhiyaksa Darmadi serta disambut oleh Wakil Rektor 1 USK, Prof. Agussabti, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Prof. Hizir, Ketua Alumni Jerman Aceh Prof. Mukhsin, sejumlah dekan, para direktur direktorat, guru besar dan sejumlah akademisi USK lainnya.
Turut memberi pandangan dalam diskusi tersebut Prof. Hizir, Prof. Mukhsin Umar, Prof. Hanbal, Prof. Azhari, Prof. Nurfadli, Prof. Ashabul Anhar, Dr. Oktarina Suryani, Dr. Ramzi Adriman dan beberapa lainnya.
Acara diakhiri dengan saling bertukar souvenir berupa plakat, parfum nilam, body serum nilam, dan kopi produksi USK antara WR1 USK Agussabti dengan Duta Besar Ina Lepel.
Duta Besar Ina Lepel sebelumnya juga diajak untuk melihat usaha USK Batik yang dibuat oleh mahasiswi-mahasiswi USK.
USK Batik dikembangkan oleh mahasiswi melalui berbagai pelatihan dari perusahaan mitra asal Bogor Jawa Barat sehingga menghasilkan batik tulis (handmade batik) dengan motif tradisional Aceh.
Setelah acara di AAC, Duta Besar Ina Lepel melanjutkan kunjungan ke TDMRC (Pusat Riset Tsunami) untuk berdialog dengan alumni-alumni Jerman yang ada di Aceh.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.