Kisah 5 Nelayan Langkat Terombang-ambing di Laut Usai Kapal Karam, Bertahan Hidup Pakai Tutup Kotak

Musibah yang menimpa mereka terjadi setelah kapal yang mereka tumpangi untuk mencari ikan karam dihantam ombak.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN
Nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat usai diselamatkan karena kapal yang mereka tumpangi karam, Selasa (9/7/2024) Mereka terombang-ambing di lautan dan coba bertahan hidup menggunakan tutup kotak penyimpanan ikan. 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Kisah lima nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang terombang-ambing di lautan lepas selama semalaman.

Mereka bertahan hidup menggunakan tutup kotak box penyimpanan ikan yang mereka bawa.

Musibah yang menimpa mereka terjadi setelah kapal yang mereka tumpangi untuk mencari ikan karam dihantam ombak.

Selama di tengah laut, mereka mencoba mengapung dan bernapas menggunakan tutup tersebut hampir dua hari lamanya.

Beruntung, mereka  berhasil diselamatkan oleh tim Basarnas Medan yang mendapat informasi adanya lima nelayan terombang-ambing di lautan.

Kelima nelayan tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat pada Senin 8 Juli 2024.

"Ke lima nelayan tersebut berhasil diselamatkan. Selama di lautan mereka berusaha menyelamatkan diri dengan cara mengapung di atas tutup kotak penyimpanan ikan yang terbuat dari fiber,"kata Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: Perjuangan Ayah Lindungi 2 Anaknya yang Terombang-ambing di Tengah Laut Selama 2 Jam, Videonya Viral

Mustari menjelaskan, lima nelayan itu berangkat pada Minggu 7 Juli sekira pukul 18:00 WIB, dari pangkalan Brandan menuju ke rumpon atau lokasi ikan berkumpul.

Setibanya di rumpon, sekira pukul 19:00 WIB dan mereka sudah menambatkan kapalnya rupanya badai dan ombak menerjang wilayah tersebut.

Air terus masuk ke kapal, sementara nelayan tak sempat mengurasnya sampai akhirnya kapal yang mereka tumpangi tenggelam.

"Badai dan ombak yang tinggi menerjang daerah tersebut menyebabkan air masuk ke kapal dan dikarenakan banyaknya air yang masuk, para nelayan tidak sempat menguras dan menyebabkan kapal tenggelam."

Usai kapal tenggelam dan mereka bertahan hidup dengan tutup boks ikan di lautan, keesokan harinya atau Senin 8 Juli sekira pukul 16:00 WIB sebuah kapal MV.

Mersk Qinzhou berbendera Singapura melintasi kawasan tersebut dan menyelamatkan ke lima nelayan.

Selanjutnya kapal berbendera Singapura melapor ke agen kapal yang berada di Indonesia, lalu diteruskan ke Basarnas Medan. 

Mustari menyebut, usai mendapat informasi berusaha berkoordinasi dengan agen kapal dan Nahkoda MV.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved