Berita Luar Negeri
Hizbullah Hancurkan Pangkalan Militer dan Lokasi Mata-mata Israel, Dilakukan Dalam Dua Serangan
Mereka menyerangnya dengan rudal berpemandu, dan mengenai tepat sasaran sehingga menghancurkan milik Israel secara langsung.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Hizbullah Hancurkan Pangkalan Militer dan Lokasi Mata-mata Israel, Dilakukan Dalam Dua Serangan
SERAMBINEWS.COM – Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan telah berhasil menghancurkan peralatan militer Israel di bagian utara wilayah Palestina.
Hizbullah mengumumkan bahwa penghancuran itu dilakukan dua operasi serangan.
Hal itu diungkapkan Hizbullah dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Jumat (12/7/2024) waktu setempat.
Dalam serangan pertama, Hizbullah mereka menargetkan peralatan mata-mata Israel di pusat perang dan kru pengintaian yang baru didirikan di pemukiman Metulla.
Mereka menyerangnya dengan rudal berpemandu, dan mengenai tepat sasaran sehingga menghancurkan milik Israel secara langsung.
Yang kedua memperlihatkan para pejuang menargetkan sekelompok tentara Israel saat mereka sedang melakukan pekerjaan benteng dan konstruksi di sekitar lokasi Hanita dengan roket.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan “untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat.”
Baca juga: 60 Jasad Membusuk Ditemukan di Tal al-Hawa usai Militer Israel Mundur, Beberapa Mayat Dimakan Anjing
Hizbullah telah menggelar ratusan operasi semacam itu sejak 7 Oktober, ketika rezim Israel mulai menguasai Gaza dalam perang genosida yang sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 38.345 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Israel menanggapi dengan menyerang wilayah-wilayah di Lebanon selatan dan mengancam akan mengubah negara tersebut menjadi “Gaza lain.”
Menanggapi ancaman tersebut pada Rabu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan pihaknya tidak gentar dengan prospek konflik dengan Israel.
Ia berjanji akan melakukan pembalasan yang hebat jika terjadi invasi potensial ke Lebanon oleh rezim tersebut.
“Perlawanan tidak mengenal rasa takut terhadap perang, sebagaimana dibuktikan oleh tanggapannya terhadap operasi infiltrasi yang menjangkau hingga 30 kilometer ke dalam wilayah pendudukan, yang menargetkan sasaran-sasaran sensitif, sementara tanggapan musuh terbatas,” kata Nasrallah, dikutip dari Press TV
Ia merujuk pada beberapa penerbangan pengintaian yang telah dilakukan kelompok itu ke wilayah-wilayah tersebut, dengan menggunakan pesawat tak berawak.
Hizbullah berperang dua kali melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer pendudukan mundur secara memalukan pada kedua kesempatan tersebut.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Kisah Pasien Diejek Dokter Saat Tak Sadar, Akhirnya Menang Gugatan Rp6,7 M, Rekaman Suara Jadi Bukti |
![]() |
---|
Demo Landa Filipina, Presiden Marcos Bakal Diselidiki Terkait Laporan Pendanaan dari Kontraktor |
![]() |
---|
Parlemen Timor Leste Didemo Gen Z, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Massa, Ini Persoalannya |
![]() |
---|
Presiden dan PM Nepal Mundur di Tengah Demonstrasi, Apa Dampaknya? |
![]() |
---|
3 Hal Menarik dari Parade Militer China, Tiga Sekawan Berkumpul di Lapangan Tiananmen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.