Berita Luar Negeri

Parlemen Timor Leste Didemo Gen Z, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Massa, Ini Persoalannya

Aksi yang berlangsung di depan Parlemen Nasional, Dili, Senin (15/9/2025) itu berujung ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/@Qino_119
AKSI DEMO DI DILI - Ribuan anak muda di Timor Leste turun ke jalan memprotes keputusan parlemen yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Aksi yang berlangsung di depan Parlemen Nasional, Dili, Senin (15/9/2025) itu berujung ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. 

Parlemen Timor Leste di Demo Gen Z, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Massa, Ini Persoalannya

SERAMBINEWS.COM, DILI - Ribuan anak muda di Timor Leste turun ke jalan memprotes keputusan parlemen yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. 

Aksi yang berlangsung di depan Parlemen Nasional, Dili, Senin (15/9/2025) itu berujung ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Lebih dari 1.000 orang, mayoritas Gen Z mahasiswa, menolak rencana pengadaan mobil dinas baru bagi 65 anggota parlemen

Rencana ini disetujui tahun lalu dengan anggaran pembelian unit Toyota Prado, memicu kemarahan publik karena kondisi ekonomi negara masih penuh tantangan.

Di mana 40 persen penduduk Timor Lester masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Kami meminta anggota parlemen untuk membatalkan keputusan pembelian (Toyota) Prado demi kemajuan diri," kata Leonito Carvalho, seorang mahasiswa dari universitas swasta Universidade da Paz yang berbasis di Dili

"Jika tidak, kami akan tetap berdiri di sini,” sambungnya lagi, dilansir dari ABC News Autralia, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Cadas! Demo Fenomenal di Nepal Ternyata Dipicu Pidato Seorang Siswa SMA

Awalnya aksi berlangsung damai, namun situasi memanas ketika sejumlah demonstran melempar batu ke arah gedung parlemen hingga merusak beberapa mobil. 

Polisi langsung merespons dengan menembakkan gas air mata

Sedikitnya empat orang demonstran terluka dan dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, menurut laporan AFP.

Pejabat polisi nasional Justino Menezes mengatakan pihaknya akan memanggil koordinator aksi untuk dimintai pertanggungjawaban terkait kerusakan.

Di sisi lain, sejumlah partai politik yang sebelumnya mendukung anggaran 2025 untuk pembelian mobil tersebut, kini ikut menolak kebijakan itu. 

Dalam pernyataan bersama, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor, Partai Demokrat, serta Memperkaya Persatuan Nasional Putra Timor menyebut pembelian mobil dinas “tidak mencerminkan kepentingan publik”.

Timor-Leste masih menghadapi tingkat kemiskinan tinggi, dengan lebih dari 40 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan menurut Bank Dunia. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved