Singkil
Sampah Berserakan di Pulau Tuangku, Pemkab Aceh Singkil Diminta Segera Bertindak
Persoalan ini akan terus bertambah jika tidak ditangani sesegera mungkin, hingga dapat berdampak kepada pencemaran lingkungan...
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Sampah menjadi persoalan serius bagi setiap daerah.
Tak terkecuali di Pulau Tuangku, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil.
Terkait masalah sampah di wilayah kepulauan tersebut, salah satunya tidak tersedia tempat pembuangan akhir (TPA) yang memenuhi standar.
Persoalan ini akan terus bertambah jika tidak ditangani sesegera mungkin, hingga dapat berdampak kepada pencemaran lingkungan.
Terkait kondisi itu, Direktur Eksekutif LSM Aceh Landscape Development Centre (ALDEC), Ir A Farhan Abus, MSi, meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Singkil, secepatnya melakukan penanganan sampah agar tidak terjadi pencemaran lingkungan yang berkelanjutan.
“Jika pembangunan TPA sampah dilakukan secara benar maka pengelolaan sampah bisa menjadi biogas, diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat," kata Farhan, Sabtu (13/7/2024).
Menurutnya tumpukan sampah saat ini terlihat berserakan di Pulau Tuangku. Kondisi tersebut telah menganggu lintasan jalan ke arah kampung lama.
Tempat sampah yang diperkirakan digunakan selama lim tahun lebih tersebut, belum tepat dalam penentuan lokasinya.
Apalagi seiring perkembangan populasi manusia di Pulau Tuangku, dengan memperhatikan jarak dari pemukiman sangat dekat sehingga lokasi TPA yang ada saat ini tidak cocok lagi.
“Masalah yang terpenting, dikarenakan lokasi sampah tersebut merupakan lintasan ke tempat pemakaman umum masyarakat setempat," ungkap Farhan.
Sampah yang berserakan telah memunculkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu masyarakat yang melintas.
“Kami minta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Singkil untuk mencarikan solusi dalam mengatasi sampah yang berserak," demikian Farhan.
Terpisah Kepala DLH Aceh Singkil, Surkani mengatakan prinsipnya pihaknya setuju dan sangat mendukung jika pembangunan TPA memang menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Akan tetapi sebuah program akan sangat tergantung dari kemampuan fiskal daerah.
"Untuk solusi sebetulnya alternatif solusi sudah dibangun PUPR TPS 3 R tahun 2022, namun sampai hari ini belum berfungsi dengan baik," ujar Surkani menanggapi permintaan pembangunan TPA di Pulau Tuangku.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.