Singkil

Admi Sang Penyelamat Jejak Sejarah, Koleksi Ribuan Benda Bersejarah Peninggalan Singkil Lama  

Artefak tersebut merupakan sisa peradaban Singkil Lama, yang diselamatkan Admi sapaan akrab Admiller Oey....

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Admiller Oey alias Admi penduduk Ujung, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, kolektor benda-benda sejarah peninggalan Singkil Lama. 

Penulis Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Lemari kaca di rumah Admiller Oey dipenuhi ribuan koleksi artefak. Baik bentuk fragmen (pecahan) maupun utuh. 

Artefak tersebut merupakan sisa peradaban Singkil Lama, yang diselamatkan Admi sapaan akrab Admiller Oey. Kemudian disimpan dalam lemari kaca di rumah pribadinya di Jl M Thaher, Kampung Ujung, Kecamatan Singkil.

Artefak yang dikumpulkan Admi, menjadi bukti bahwa Singkil atau lebih tepatnya Bandar Singkil memiliki tempat istimewa dalam lanskap sejarah nusantara.

Selain karena dua sosok ulama masyhur, Hamzah Fansury dan Abdurrauf As-Singkili yang kini diakui sebagai peletak dasar peradaban Melayu, keberadaan daerah pesisir Aceh yang pernah menjadi penghasil kapur barus terkemuka ini juga sering disebut dalam banyak catatan sejarah.

Hal itu mengindikasikan arti penting Bandar Singkil dalam peta perdagangan dunia tempo dulu.

Diperkirakan apa yang kini menjadi kawasan rawa Singkil dulunya adalah pertapakan bandar besar yang oleh sejarawan diidentifikasi sebagai Singkil Lama

Singkil Lama, berada di sebelah barat Singkil masa kini atau disebut New Singkil, dalam map bangsa penjelajah dunia pada masa lalu. 

Bandar Singkil lama adalah kota pelabuhan di pesisir Barat-Selatan Aceh, pernah menjadi pelabuhan tersibuk pada masa kejayaannya yang diperkirakan berlangsung antara abad 15-17 Masehi. Berbagai komoditi rempah, mulai lada, cengkeh, damar, ombil, gaharu, dan kamper atau kapur barus diperdagangkan di sini.

Komoditi rempah itu disuplai oleh penduduk dari hulu sungai Singkil yang terus menyambung hingga ke wilayah Alas. 

Adalah Admi (50) sosok pria sederhana warga Ujung yang telah berjasa menyelamatkan dan melestarikan beragam artefak dan benda-benda kuno jejak sejarah keberadaan Singkil Lama

Admi sehari-hari seorang polisi hutan. Dengan Robin (perahu mesin tempel) ia rutin berpatroli memonitor kawasan rawa Singkil yang menjadi area tugasnya, menjaga dan mencegah kawasan konservasi itu dari perburuan dan penebangan liar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. 

Berdasarkan pengakuannya Admi, keturunan dari seorang pedagang Tiongkok bernama Im Tjoen Oey (Im Cun Wi). Leluhurnya diperkirakan berasal dari Guangzhou, Cina, yang berdagang dan menetap di Bandar Singkil Lama, setelah menikahi seorang wanita pribumi pada abad 17.

Sosok Admi, menjadi bukti hidup betapa Bandar Singkil Lama, dulunya adalah pusat perdagangan yang terbuka dan ramai didatangi oleh berbagai bangsa di dunia. 

Hingga membuatnya berkembang menjadi bandar atau kota yang kosmopolit dan heterogen. Beragam bangsa dan etnis seperti Aceh, China, Melayu, Minang, Arab, bahkan Belanda pada periode terakhir, berdagang, berinteraksi dan bermukim di Bandar Singkil Lama

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved