4 Dosen USK Hadiri Konferensi Pendidikan Matematika Terbesar Dunia, Diikuti Peserta dari 197 Negara
Konferensi ini merupakan konferensi pendidikan matematika terbesar dunia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan dihadiri oleh para ahli bidang
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, SYDNEY - Dalam rangka meningkatkan publikasi dan networking, empat dosen Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menghadiri International Congress on Mathematical Education (ICME) ke-15 di Sydney, Australia.
Konferensi ini merupakan konferensi pendidikan matematika terbesar dunia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan dihadiri oleh para ahli bidang pendidikan matematika dari seluruh dunia.
ICME yang digelar tahun ini diikuti oleh 2.393 peserta dari 197 negara.
Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak 7-14 Juli 2024 di International Convention Centre (ICC) Sydney, Australia.
Ialah Prof. Rahmah Johar, Prof. Mailizar, Dr. Rini Oktavia, dan Dr. Elizar, delegasi dari USK yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Mereka merupakan pengurus Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) USK.
Adapun keberangkatan mereka disponsori secara parsial oleh ICME-15 melalui "solidarity fund" yang diberikan untuk peserta dari negara berkembang.
Baca juga: USK Pacu Peningkatan SDM AI, Beri Beasiswa Bagi Calon Magister Prodi S2 Kecerdasan Buatan di FMIPA
Dalam konferensi itu, semua dosen mempresentasikan hasil penelitian mereka.
Dr. Elizar mempresentasikan risetnya terkait Numeracy Skill of Students with Intellectual Disabilities.
Kemudian Prof. Mailizar mempresentasikan soal Online Learning Platform for Remediation.
Sementara Prof. Rahmah berbagi pengalaman tentang Multi-level Research Mentoring of Bachelor and Master Student on Mathematics Education Research dan Dr. Rini memimpin diskusi kelompok terkait the mathematics education community’s contribution to assist displaced people.
Prof Rahmah mengungkapkan, selama menghadiri kegiatan tersebut mereka banyak mendapat gagasan baru untuk mengajar dan melakukan riset terakit pendidikan matematika.
Menurutnya, hal ini dapat memberikan manfaat bagi kemudahan para siswa untuk mempelajari matematikan dengan baik dan menggunakan teorinya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
"Selain itu saya juga dapat berbagi pengalama tentang program pendidikan calon guru (pre-service teachers) terkait Mathematical Content Knowledge dan juga integrasinya dengan pedagogik serta teknologi yang dikenal dengan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)," ungkap Prof Rahmah yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Riset dan Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PRP-PMRI) USK.
Diketahui, ICME ke-15 yang berlangsung di Sydney, Australia diisi dengan ragam kegiatan, termasuk plenary keynote, invited speaker, plenary panel, discussion group, workshop, Team Study Group (TSG), poster, dan excursion.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.