Breaking News

Mulieng Khas Pidie alias Emping Melinjo Tembus Ekspor ke Australia, Raup Ratusan Juta per Bulan

Dari sekian banyak pelaku usaha kerupuk mulieng, ada pengusaha yang komoditinya menembus pasar ekspor khususnya ke New South Wales, Australia.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Muhammad Ikhsan, ST, eksportir kerupuk mulieng khas Pidie ke Australia. 

SERAMBINEWS.COM - Kerupuk mulieng (emping melinjo) khas Keude Beureunun, Pidie menjadi salah satu usaha potensial. Tak hanya disukai oleh penduduk lokal, kerupuk berbentuk pipih ini ternyata disukai oleh penduduk mancanegara. 

Dari sekian banyak pelaku usaha kerupuk mulieng, ada pengusaha yang komoditinya menembus pasar ekspor khususnya ke New South Wales, Australia.

Adalah Muhammad Ikhsan, ST, putra aslia Mutiara, Pidie ini menjadi eksportir kerupuk mulieng ke Australia dengan merk dagang emping melinjo "Mutiara Farmer" dengan tagline "Acèh society commodities to the world".

Ia memulai usahanya sejak tahun 2018, pada saat itu hanya berfokus pada market penjualan untuk memenuhi pasar lokal.

Namun seiring berjalannya waktu, Ikhsan kemudian meluaskan sayap bisnisnya dengan mencari tahu prosedur ekportir ke Australia.

Satu diantaranya ia memanfaatkan program IA-CEPA atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement adalah bentuk kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia yang menawarkan peluang dua arah dalam perdagangan barang dan jasa, penanaman modal, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia. 

"Mulainya 2018 masih coba dengan pasar di luar Aceh, alhamdulillah berkembang seiring waktu dengan adanya mengikuti informasi IA-CEPA, ini tanpa kena pajak da kemudian Trade EXPO," ujar Ikhsan saat menjadi narasumber Serambi Spotlight, live di kanal YouTube Serambinews.com, dipandu host Firdha Ustin, Senin (15/7/2024).

Muhammad Ikhsan, ST, eksportir kerupuk mulieng ke Australia.
Muhammad Ikhsan, ST, eksportir kerupuk mulieng ke Australia saat menjadi narasumber Serambi Spotlight, Senin (15/7/2024).

Dengan segala persiapan, Ikhsan kemudian membuat akun dan memasarkan produknya ke sebuah aplikasi milik Australia, sejenis aplikasi iklan OLX di Indonesia.

Melalui aplikasi pemasaran tersebut, ia akhirnya dipertemukan dengan buyer yang siap menampung komoditi mulieng di Australia.

"Kita awalnya main di media, sebuah aplikasi e-commerce di Australia seperti OLX di kita, jadi kami buka account lalu mempromosikan, kebetulan ada buyer yang main di produk F&B tertarik, lalu ketika dia main ke Jakarta kami bertemu, kita bawa sampel segala macam, lalu pada selanjutnya kita buat kontrak ekspor," sambungnya.

Ia menuturkan, pertemuannya dengan buyer yang merupakan orang penduduk asli Australia itu menjadi langkah awal dan menjadi kesempatan besar untuk memulai bisnisnya dalam dunia ekspor. 

"Ini rezeki seuai keinginan, dari doa-doa orang tua saya sebenarnya, saya tidak menyangka awalnya ada buyer yang ingin kontrak kerja sama dengan saya dan mendapatkan real buyer dari Australia," ungkapnya. 

Pada tahun 2022, dengan menandatangani kesepakatan bersama, selanjutnya Ikhsan mampu mengekspor satu ton mulieng mentah setiap bulannya ke Sydney dengan menggunakan jalur laut.

Adapun spesifikasi dari satu ton tersebut terdiri dari 50 karton yang berisi kerupuk mulieng kemasan berukuran 1 kg, 500 gr dan 200 gr. 

Adapun untuk harga jual, pihak buyer dan eksportir memasang harga sekitar 15 AUD per 1 kg atau sekitar Rp.150.000, kalikan saja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved