Perang Gaza

Mossad Sebut Sandera Perempuan Israel tak Punya Waktu Lagi di Gaza, Harus Segera Dibebaskan

Komentar Barnea muncul di tengah laporan bahwa Netanyahu ingin membuat perubahan pada kesepakatan yang saat ini sedang dibahas.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/The Hostages Families Forum
Cuplikan cuplikan yang menunjukkan peyanderaan Liri Albag, Karina Ariev, Agam Berger, Daniela Gilboa dan Naama Levy di pangkalan Nahal Oz pada 7 Oktober 2023. 

SERAMBINEWS.COM - Kepala Mossad David Barnea dilaporkan mengatakan pada rapat kabinet kemarin bahwa para sandera wanita tidak punya waktu lagi untuk menunggu kerangka kerja kesepakatan penyanderaan baru, media Ibrani melaporkan.

“Gadis-gadis yang ditawan tidak punya waktu untuk menunggu perubahan dalam proposal yang sedang dibahas,” beberapa situs berbahasa Ibrani mengutip pernyataan Barnea dalam pertemuan tertutup tersebut.

Komentar Barnea muncul di tengah laporan bahwa Netanyahu ingin membuat perubahan pada kesepakatan yang saat ini sedang dibahas.

Baca juga: Ini 4 Tuntutan Keras Kepala Netanyahu yang Hambat Pembebasan Sandera dan Mengakhiri Perang Gaza

Situs berita Walla mengatakan Barnea menerima dukungan dari dua menteri wanita.

"Ini adalah luka terbuka di masyarakat. Kami berkewajiban kepada masyarakat dan warga negara yang tidak dilindungi oleh IDF dan Shin Bet pada 7 Oktober," kata Menteri Perhubungan Miri Regev menurut Walla.

"Wanita bisa melahirkan setelah sembilan bulan dan itu adalah bencana yang tidak dapat dipulihkan," Walla mengutip pernyataan Menteri Intelijen Gila Gamliel yang merujuk pada kekhawatiran para sandera wanita yang mungkin telah mengalami pelecehan seksual saat ditawan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved