Komunitas

Ratusan Peserta Berbagai Kalangan Meriahkan Parade Kebaya Nusantara Aceh

Ketua DPD PIM Aceh Prof Adjunct Dr Marniati MKes mengatakan Parade Kebaya Nusantara merupakan ajang untuk mempromosikan budaya Indonesia khususnya Ace

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS
Ketua Umum DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh Prof Adjunct Dr Marniati MKes berfoto bersama para pemenang lomba Parade Kebaya Nusantara, Banda Aceh (Minggu (21/7/2024). 

SERAMBINEWS,COM, BANDA ACEH - Sebanyak 130 peserta dari berbagai kalangan memeriahkan Parade Kebaya Nusantara Aceh bertema “Pesona Batik dan Tenun Aceh dengan Kebaya” dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional yang berlangsung di lokasi Car Free Day halaman DPRA Banda Aceh, Minggu (21/7/2024).

Para peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan seperti organisasi perempuan, instansi pemerintahan dan swasta, DPRA, BKOW, Persit, Lanud, Bhayangkari, mahasiswi, dan masyarakat umum.

Kegiatan ini diprakarsai DPD Perempuan Maju Indonesia (PIM) Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Aceh.

Ketua DPD PIM Aceh Prof Adjunct Dr Marniati MKes mengatakan Parade Kebaya Nusantara merupakan ajang untuk mempromosikan budaya Indonesia khususnya Aceh melalui kebaya tenun dan sulam Aceh.

Baca juga: Parade Kebaya dan Performa Rialdoni Meriahkan Malam Resepsi HUT Ke-78 RI di Nagan Raya

“Jadi yang ingin kami tonjolkan dalam acara Parade Kebaya Nusantara hari ini adalah produk baju kebaya tenun dan sulam Aceh itu tidak hanya sebuah pakaian tradisional melainkan terdapat potensi nilai ekonomi di dalamnya,” kata Marniati usai melepas para peserta Parade Kebaya Nusantara, Minggu (21/7/2024).

Marniati mengatakan apabila semua pihak dapat melestarikan dan memajukan produk sulam dan tenun Aceh, tentu ini akan dapat menjadi sumber pendapatan keluarga di Aceh melalui usaha UMKM yang dapat membangkitkan kegiatan ekonomi di Aceh.

“Inilah pesan utama yang ingin kami sampaikan pada acara Parade Kebaya Nusantara. Oleh karena itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya warisan leluhur kita yaitu kebaya dan tenun Aceh tidak hanya di kalangan dewasa, tetapi juga generasi muda,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD PIM Aceh Dra Hj Zulhafah mengatakan ajang Parade Kebaya Nusantara ini juga menjadi salah satu kesempatan untuk mengangkat dan melestarikan kembali peninggalan leluhur bangsa yang harus dilestarikan di Tengah perubahan zaman yang terus berkembang dan berubah dengan cepat.

“Sebagai perempuan Indonesia, rasa bangga dan cinta serta memiliki harus ditanamkan dalam diri kita. Oleh karena itu mari kita promosikan kebaya Indonesia ke kancah dunia,” kata Zulhafah.

Selain Aceh, Parade Kebaya Nusantara ini juga diselenggarakan serentak di beberapa kota dan provinsi di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Sulawei Selatan, dan Sumatera Utara.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Dalam Keppres juga dituangkan sejumlah pertimbangan penetapan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Pertimbangan tersebut, yaitu:

Pertama, kebaya merupakan identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Kedua, kebaya berkembang menjadi busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan baik yang berskala nasional maupun internasional.

Ketiga, bahwa Kongres Wanita Indonesia X yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dinyatakan bahwa revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan di mana seluruh perempuan yang hadir pada kongres tersebut memakai kain kebaya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved