Berita Pidie

28 Pelajar MTsS di Tiro Keracunan Usai Santap Nasi Gurih

"Anak-anak yang keracunan, enam orang kelas 2 dan sisanya kelas 1 MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro. Enam orang perempuan," jelasnnya.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
Sebanyak 26 pelajar MTsS Tgk Chik Di Dayah Tiro, Pidie, Rabu (24/7/2024), mengalami keracunan massal. Saat ini mereka dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafiie. 

Kita menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, sehingga kita akan mengetahui penyebabnya. Untuk pedagang nasi juga telah kita ambil keterangan. Jaka Mulyana, Kapolres Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Sebanyak  28 pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, Kecamatan Tiro, Pidie, mengalami keracunan massal pada Rabu (24/7/2024) pagi atau sekitar pukul 08.17 WIB setelah menyantap nasi gurih di kantin  madrasah tersebut. Akibatnya, 28 pelajar tersebut tumbang, sehingga harus dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i, Beureunuen, Pidie.

Syifa Delisa (13), pelajar asal Dusun Peunadoh, Gampong Pulo Glumpang, Kecamatan Tiro, yang tercatat sebagai pelajar kelas 1 MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, kepada Serambi, Rabu (24/7/2024) mengatakan, ia bersama adiknya membeli nasi gurih di kantin madrasah dengan harga Rp 2.000 per bungkus untuk sarapan pagi. Satu bungkus diberikan kepada adiknya, satunya lagi dimakan sendiri.

Tak berapa lama Syifa mengalami sakit perut. Dia bergegas ke ruang kelas dan melihat teman-temannya juga sakit perut. "Kawan saya, yang makan nasi gurih milik saya juga mengalami sakit perut hingga muntah-muntah," kata Syifa yang terbaring lemas dengan tangan masih dipasang infus.  Informasi lain disampaikan oleh Putra Tantawi (13), pelajar kelas 1 MTsS Tgk Chik Dayah Tiro. Dia menjelaskan, nasi gurih itu berlauk daging ayam, telur telah dipotong dan sambal. Putra Tantawi mengaku langsung mengalami salit perut dan muntah-muntah setelah makan nasi gurih.

"Saya bersama teman saya, yang lebih dahulu tumbang usai makan nasi gurih," kata Putra Tantawi yang didampingi ibunya, saat dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen. 

Kepala MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, Tarmizi SPd, kepada Serambi, Rabu (24/7/2024) mengatakan, keracunan massal yang terjadi di MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, berawal saat pelajar selesai sarapan pagi dengan nasi gurih di kantin madrasah. Sebab, 15 menit sebelum masuk ruang belajar, anak-anak lebih dahulu sarapan.

Kata Tarmizi, 15 menit setelah anak-anak sarapan, tiba-tiba mereka mengalami sakit perut. Awalnya, dua orang bernama Putra Tantawi dan Raisa yang mengalami sakit perut. Keduanya paling parah mengalami keracunan, karena muntah-muntah.

"Putra Tantawi dan Raisa sempat saya bawa ke Puskesmas Tiro. Namun, saat itu sekitar 26 anak mengalami keracunan, sehingga dirujuk ke RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen. Saat itu ada anak-anak ingin pulang, tapi kita koordinasi dengan Pak Kapolsek anak-anak dirujuk ke rumah sakit di Beureunuen," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada mulanya sebanyak 26 pelajar tumbang diboyong ke IGD RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, yakni  Nazira, Rahul Kiram, Akmal, Rasya, Putra, Fahmi, Al-Riki, Rijal, Khairul Nizam, Fauzan, Rasya, Muhammad Kadhafi, Aziz dan Rafa Rafanda.

Berikutnya, Muhammad Aldi, Muhammad Arif, Firhani, Syifa Delisa, Ritna Ahriza, Ikram Muhammad, Zia, Ulia Munawarah, Ahlul Nizam, Ahlul Fikri dan Putra Tantawi.

"Anak-anak yang keracunan, enam orang kelas 2 dan sisanya kelas 1 MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro. Enam orang perempuan," jelasnnya.(naz)

Tunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Direktur RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, dr Kamaruzzaman MKes, kepada Serambi, Rabu (24/7/2024) malam, mengungkapkan, saat ini sisa pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro yang dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i berjumlah 15 orang. Ia menyebutkan, 15 korban itu telah dipindah dari IGD ke ruang yang kosong secara menyebar. Sebab, ruang di RSUD penuh dengan pasien.

Menurutnya, 15 pelajar belum diizinkan pulang, lantaran pasien tersebut banyak keluar cairan saat muntah-muntah dan mencret. Saat ini ke-5 pelajar itu perlu ditambah cairan melalui diinfus.

"Saya perkirakan Kamis (25/7/2024), 15 pasien itu sudah bisa pulang ke rumah," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved